Pondok Pesantren di Probolinggo Tiadakan Libur Maulid, Ini Alasannya

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pondok Pesantren Nurul Jadid dan Pondok Pesantren Badridduja, Kabupaten Probolinggo, Jatim, meniadakan libur maulid bagi santri.

Sesuai kalender pesantren, libur maulid bagi santri Ponpes Nurul Jadid, Paiton, semula dijadwalkan 22 Oktober. Libur berlangsung selama 10 hari.

Sementara libur maulid santri Ponpes Badridduja, Kraksaan, dijadwalkan antara 25 dan 26 Oktober. Masa libur juga 10 hari.

"Dalam rangka mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan, dan santri biar lebih fokus belajar. Terlebih liburan hanya sebentar, 10 hari," kata Pengasuh Ponpes Badridduja, KH. Tauhidullah Badri.

Sekretaris Ponpes Nurul Jadid, Faizin Syamwiel mengatakan, kebijakan tersebut diambil karena santri telah menjalani libur sangat panjang usai lebaran 2020, efek pandemi Covid 19.

"Protokol Covid 19 menambah pelayanan baru dan lama," kata Faizin kepada TIMES Indonesia, Rabu (14/10/2020). 

Saat kembali ke Ponpes usai libur lebaran, santri disarankan menjalani rapid test dengan hasil non reaktif. Setiba di pesantren, mereka menjalani karantina selama 14 hari sebelum menempati asrama.

Kembalian santri juga dilakukan bertahap sesuai zona. Tahap terakhir kembalian santri baru rampung pertengahan Agustus lalu. Dan hal itu memerlukan pelayanan ekstra.

Faizin mengatakan, kebijakan tersebut telah diumumkan kepada santri, pengurus dan wali santri melalui surat edaran yang ditanda tangani Pengasuh Ponpes Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini.

Sementara itu, Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong belum mengambil keputusan berkaitan dengan libur maulid bagi santri. "Belum ada keputusan resmi," kata Kepala Biro Kepesantrenan, KH. Dr. Moh Haris. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement