Peristiwa Daerah

Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan DIY dibekali Keterampilan Sebelum Bebas

Rabu, 14 Oktober 2020 - 20:43 | 54.96k
Prahesti Pandan Wangi (tengah) menyaksikan praktek berkebun oleh warga binaan lembaga pemasyarakatan (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Prahesti Pandan Wangi (tengah) menyaksikan praktek berkebun oleh warga binaan lembaga pemasyarakatan (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANTUL – Berkerjasama dengan Kelompok Wanita Tani Suka Maju Paliyan Sidomulyo Bambanglipuro Bantul, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM DIY memberikan pelatihan keterampilan bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan DIY. Pelatihan keterampilan meliputi berkebun dan produksi ceriping pisang berlangsung selama 3 hari. 

Pelatihan ditutup Rabu (14/10/2020) oleh Direktur Hukum dan Regulasi Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Prahesti Pandan Wangi. Ditemui usai menutup kegiatan, Prahesti memastikan kegiatan ini merupakan bagian dari program reintegrasi yang digelar secara nasional. 

Program reintegrasi bertujuan mempersiapkan warga binaan yang akan kembali ke masyarakat. Sehingga memiliki ketrampilan untuk memperoleh penghasilan dan tidak mengulangi kejahatannya. 100 lembaga dilibatkan untuk memberikan pelatihan. Bagi warga binaan berstatus asimilasi dan bebas bersyarat yang sudah menjalani 2/3 masa tahanan.

"Minimal dapat mengurangi jumlah residivis," jelas Prahesti.

Reintegrasi menjadi salah satu upaya untuk mengurangi kepadatan di lembaga pemasyarakatan. Sebab berdasarkan data dari daya tampung 135 ribu warga binaan. Saat ini jumlahnya mencapai 200 ribu. Meski sekitar 35 ribu warga binaan menerima program asimilasi menyusul pandemi Covid-19. Namun belum secara signifikan mengurangi kepadatan.

Penerapan pendekatan keadilan restorasi juga menjadi upaya lain mengurangi kepadatan lembaga pemasyarakatan. Dengan pendekatan ini maka tidak setiap bentuk kejahatan harus diproses hukum. Dengan hukuman beruapa penjara hanya pelaku tindak kejahatan tingkat tinggi yang harus dipenjara. 

Upaya mengurangi kepadatan di lembaga pemasyarakatan juga dilakukan dengan membangun lembaga pemasyarakatan baru. Diantaranya yang akan dibangun pemerintah pusat di sekitar wilayah nusa kambangan.  

Rafi Raka Siwi salah satu warga binaan peserta pelatihan ketrampilan mengucapkan terima kasih atas pelatihan yang sudah diberikan. Ditambah bantuan modal usaha, dirinya akan membuat produk makanan. Bahkan pria berusia 24 tahun ini mengaku akan menjual produknya di lapak milik orangtuanya di pasar Beringharjo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES