Indonesia Positif

Universitas Ciputra Surabaya Semangat “Mengubah Sampah Menjadi Emas" di Tengah Pandemi

Rabu, 14 Oktober 2020 - 18:56 | 132.63k
Universitas Ciputra Surabaya menunjukkan semangat dan keseriusannya untuk terus berkarya dan mengabdikan diri bagi masyarakat di Jawa Timur. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Universitas Ciputra Surabaya menunjukkan semangat dan keseriusannya untuk terus berkarya dan mengabdikan diri bagi masyarakat di Jawa Timur. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAUniversitas Ciputra Surabaya menunjukkan semangat dan keseriusannya untuk terus berkarya dan mengabdikan diri bagi masyarakat di Jawa Timur. Hal tersebut dibuktikan melalui prestasi meraih Hibah Nasional Program Pegabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh DRPM Kemenristek/BRIN pada periode 2019/2020.

Wendra Hartono, S.T.,M.PA dan Anastasia Filiana Ismawati, S.E., Ak., M.Acc. dosen Fakultas Manajemen dan Bisnis Universitas Ciputra Surabaya terinpirasi oleh tagline tagline alm. Dr.Ir.Ciputra “Mengubah Sampah menjadi Emas” untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Munggugianti, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik.

Di tengah pandemi COVID-19 ini, penurunan daya beli masyarakat mengalami penurunan, sehingga menyebabkan kelesuan ekonomi masal yang berdampak pada profitabilitas perusahaan.

Universitas Ciputra sby

Wendra Hartono, S.T.,M.PA selaku ketua pelaksana menjelaskan bahwa langkah yang diambil oleh banyak perusahaan yaitu dengan melakukan perampingan badan organisasi, dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak. Hal ini sangat berdampak bagi kelangsungan hidup masyarakat yaitu dengan bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia.

“Penciptaan sumber daya manusia yang unggul dan bekerja secara mandiri atau berwirausaha merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah ini. Pelatihan pengembangan diri yang dilaksanakan oleh tim dosen Universitas Ciputra Surabaya kepada penduduk desa Munggugianti ini, merupakan salah satu upaya untuk menciptakan SDM yang unggul dengan memanfaatkan pengolahan limbah rumah tangga yang berupa sampah kain perca dan plastik untuk diolah menjadi barang jadi yang bernilai tinggi dan laku dijual dimasyarakat umum,” ungkap Wendra.

Wendra menambahkan proses pelatihan ini, peserta diajarkan dari dasar mengenai pola pikir seorang entrepreneur yang handal, mengelola keuangan sederhana, membuat produk dengan menggunakan mesin jahit yang telah di fasilitasi selama kegiatan, dan memasarkan hasil produk tersebut di dunia e-commerce. Peserta pelatihan diajarkan tips-tips untuk menjual barang melalui media facebook ads, Instagram, What’s up / Line, dan Shopee.

Ciputra

Pada kesempatan yang sama Anastasia Filiana Ismawati, S.E., Ak., M.Acc menjelaskaan bahwa jumlah limbah rumah tangga seperti kain perca, botol minuman plastic sangatlah banyak di Desa Munggugianti.

"Sangatlah disayangkan jika terdapat sumber daya, seperti produk limbah, secara percuma tidak diolah dan dimanfaatkan secara baik. dengan menggunakan metode pelatihan secara daring dan tatap muka dengan menjalankan proses design thinking. Proses design thinking meliputi empathy, define, ideate, prototype, dan test," jelasnya.

Anastasia menyebutkan jumlah peserta dalam kegiatan ini adalah 11 orang, yang terdiri dari 9 orang wanita dan 2 orang pria. Kegiatan ini dilaksanakan satu minggu sekali sejak tanggal 25 Juli 2020 – 13 September 2020.

Dari kegiatan pelatihan yang digelar Universitas Ciputra Surabaya ini diharapkan mampu meningkatkan penghasilan masyarakat desa dalam skala besar dikemudian hari. Selain itu, peserta juga di berikan bekal untuk menjadi seorang wirausaha yang unggul dengan menggunakan mindset jatuh 10x bangkit 11x, serta mampu mengubah sampah menjadi emas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES