Ekonomi

PD Niaga Pasifik Siap Beli Hasil Pertanian Petani Pulau Morotai

Rabu, 14 Oktober 2020 - 19:42 | 68.20k
Direktur Perusda Niaga Pasifik Morotai, Kasman Tan, saat dikediamannya. (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia).
Direktur Perusda Niaga Pasifik Morotai, Kasman Tan, saat dikediamannya. (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Menjawab keresahan petani soal pasar untuk menjual hasil pertanian yang telah lama menjadi kendala, kini telah terjawab. Karena Pemkab Pulau Morotai, Maluku Utara melalui Perusahaan Daerah  Niaga Pasifik (PD Niaga Pasifik) siap membeli hasil petani padi dan holtikultura.

Seperti disampaikan Direktur PD Niaga Pasifik Morotai, Kasman Tan, bahwa petani padi saat ini tidak perlu khwatir lagi dalam menjual hasil panennya. Pihaknya sudah siap beli hasil panen mereka sebanyak apapun dengan harga yang cukup baik.

"Memang saat ini Perusda tidak memiliki anggaran, untuk itu dalam menyukseskan program Bupati soal swasembada pangan, kami membangun sinergitas dengan dinas Pertanian, sementara Perusda mengelola anggaran ketahanan pangan untuk membeli hasil pertanian baik beras maupun holtikultura berupa tomat, rica dan sayuran. Alhamdulillah progresnya cukup baik," ungkap Kasman, saat dikonfirmasi TIMES Indonesia dikediamannya di Desa Juanga, Kecamatan Morotai Selatan.

Untuk hasil petani padi, gabahnya dibeli langsung oleh mitra Dinas Pertanian yakni M-Tani, setelah diolah menjadi beras kemudian Perusda membeli perkilo Rp 10 ribu, kemudian PD Niaga Pasifik menjual Rp 11 ribu perkilogram.

"Pada panen periode pertama di tahun 2020 Perusda telah membeli beras hasil petani Morotai sekitar 100 ton. Selain itu, ada petani yang jual ke pembeli lain dan itu kami tidak bisa membatasinya. Karena intinya Bupati inginkan agar jangan sampai Petani mengeluh soal pasar," ujarnya.

Selain itu, pada panen kedua ini, soal pasar PD Niaga Pasifik sudah bekerja sama dengan Dinas Sosial dalam program rastra. Jadi beras hasil petani akan dibeli PD Niaga Pasifik kemudian disalurkan ke 6 Kecamatan di Pulau Morotai sesuai data penerima rastra yang telah ditetapkan Dinas Sosial.

Demikian juga hasil pertanian tanaman holtikultura, lanjut Tan, PD Niaga Pasifik sudah siap membeli. Sebelumnya hasil panen sayur dan saat ini petani lagi panen masal adalah tomat, seluruhnya dibeli PD Niaga Pasifik. Hanya ada sedikit kendala bagi PD Niaga Pasifik dalam memasarkan Tomat, karena hasil panen melimpah tetapi kebutuhan pasar di Morotai sangat kecil.

"Kendala berikutnya soal harga, Perusda beli tomat ke Petani Rp 5 ribu/kg. Nah, ketika jual ke pedagang dipasar CBD dengan harga Rp 6 ribu/kg pedagang tidak mau beli, karena mereka beli tomat dari Halut Rp 5 ribu/kg, makanya tomat milik Perusda banyak busuk," ucapnya.

Tetapi menurut mantan komisioner KPU Provinsi Maluku Utara ini, soal tomat dapat dibilang merugi, karena PD Niaga Pasifik belum memiliki cool storage penampung, sehingga tomat banyak busuk. Namun saat ini, pedagang di pasar CBD sudah mau beli, setelah Perindagkop mengeluarkan surat soal pembatasan tomat dari luar Morotai, karena hasil panen tomat di Morotai melimpah.

"Jadi saat ini Perusda Niaga Pasifik suda siap beli seluruh hasil pertanian Petani Pulau Morotai," tegasnya.

Direktur PD Niaga Pasifik Kasman Tan, meyakini pada tahun berikut bila pihaknya dipercaya Bupati dan diberi penyertaan modal maka banyak hal yang bisa dilakukan untuk membeli hasil pertanian. Apalagi seluruh BUMDes sudah beroperasi. Bahkan menurutnya penyertaan modal jangan terlalu besar nanti mubazir juga, Pemda dapat memberikan Rp 1 miliar sudah cukup menghidupkan PD Niaga Pasifik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES