Politik Pilkada Serentak 2020

Mitos Syeh Jangkung Saridin dan Cabup Banyuwangi Yusuf Widyatmoko

Rabu, 14 Oktober 2020 - 07:12 | 149.23k
Cabup Banyuwangi, Nomor Urut 1, Yusuf Widyatmoko, saat bersama para tokoh dan sesepuh adat Osing, yang tergabung dalam Komunitas Osing Pelestari Adat Tradisi (KOPAT). (Foto : Dokumentasi TIMES Indonesia)
Cabup Banyuwangi, Nomor Urut 1, Yusuf Widyatmoko, saat bersama para tokoh dan sesepuh adat Osing, yang tergabung dalam Komunitas Osing Pelestari Adat Tradisi (KOPAT). (Foto : Dokumentasi TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Barang siapa, calon pemimpin yang datang dan berdoa di bumi Syeh Jangkung Saridin, di Dusun Dukuh, Desa Glagah, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur niscaya akan terkabul keinginannya.

Hingga saat ini, mitos tersebut masih diyakini oleh masyarakat adat Osing di wilayah setempat. Masyarakat adat Osing adalah warga asli di Bumi Blambangan.

Hang ngidek lemahe Syeh Jangkung Saridin, Insya Allah dadi paran hang dikekarepaken (Barang siapa yang menginjakan kami (datang dan berdoa) dibumi Syeh Jangkung Saridin, Insya Allah jadi (terkabul) apa yang diinginkan),” ucap Sanusi, tokoh adat Osing, Rabu (14/10/2020).

Petuah itulah yang disampaikan Kang Usik, sapaan akrab Sanusi, saat meresmikan Komunitas Osing Pelestari Adat Tradisi (KOPAT), Selasa kemarin (13/10/2020). Mitos tersebut diungkap menyusul acara yang digelar di Dusun Dukuh, Desa Glagah, tersebut turut dihadiri Cabup Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko.

Termasuk mantan Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB), sekaligus Ketua Tim Pemenangan Cabup Cawabup Nomor Urut 1, Yusuf – Gus Riza (Yuriz), dr Taufiq Hidayat serta para tokoh dan sesepuh suku Osing Banyuwangi.

Wis pirang-pirang calon Lurah, teka merene langsung dadi. (Sudah tak terhitung lagi calon Kepala Desa, yang datang kesini langsung jadi),” imbuh Kang Usik.

Dengan bahasa Osing yang kental, diceritakan bahwa Syeh Jangkung Saridin adalah leluhur masyarakat di Dusun Dukuh, Desa Glagah, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Diyakini sebagai wali penyebar agama Islam, yang memiliki kesaktian luar biasa.

Kepada awak media, dr Taufiq Hidayat, berharap berdirinya KOPAT bisa menjadi motor pelestarian adat dan tradisi Osing. Mantan Direktur RSUD Genteng ini juga mengucapkan terima kasih atas doa yang ditujukan untuk kemenangan duet Yuriz pada kontestasi Pemilihan Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2020.

“Mas Yusuf jika mendapat amanah menjadi Bupati Banyuwangi, harus melestarikan adat dan tradisi Osing. Sebagai penguasa di Bumi Blambangan, di sinilah tempat orang Osing tinggal,” katanya.

Sementara itu, Cabup Nomor Urut 1, Yusuf Widyatmoko, mengaku terharu atas doa dan harapan yang panjatkan oleh para tokoh dan sesepuh suku Osing. Menurutnya, hal itu adalah sebuah amanah. Yakni amanah untuk terus berjuang demi memenangkan Pilbup pada 9 Desember 2020.

“Serta amanah untuk terus melestarikan adat dan budaya Osing, jika kami ditakdirkan menjadi Bupati Banyuwangi,” tegasnya.

Dan pelestarian adat dan budaya Osing, lanjut Yusuf, memang sudah menjadi komitmen kedepan.

“Karena itu adalah potensi Banyuwangi, yang tidak dimiliki oleh daerah lain,” ungkapnya.

Sementara itu, sebagai bentuk optimistis, para tokoh dan sesepuh suku Osing, juga meminta Cabup Yusuf untuk tidak sungkan bila ada yang dibutuhkan. Khususnya dengan hal yang berhubungan dengan adat dan tradisi.

Seperti diketahui, dalam perhelatan Pilbup Banyuwangi, pasangan Yusuf Widyatmoko-Gus Riza (Yuriz) menjadi pemilik nomor urut 1. Berhadap-hadapan dengan pasangan nomor urut 2, Ipuk Fiestiandani – H Sugirah (Ipuk – Sugirah). Kedua pasangan akan berebut suara terbanyak pada 9 Desember 2020 mendatang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES