Indonesia Positif

Monitoring Belajar dari Rumah di SMP Muhammadiyah 27, Guru Diingatkan untuk Kreatif

Selasa, 13 Oktober 2020 - 15:55 | 134.68k
Subaedah, SE, M.Si selaku Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Subaedah, SE, M.Si selaku Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Semenjak wabah corona melanda dan mulai masuk Indonesia Maret 2020, maka proses belajar mengajar secara tatap muka dihentikan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Proses belajar mengajar menjadi daring/online, keadaan yang tidak pernah diprediksi sama sekali dimana mengharuskan belajar dari rumah (BDR).

Siswa dan guru menggunakan alat komunikasi seperti gawai dan laptop untuk media pembelajaran. Guru dituntut untuk kreatif dan inovatif guna terciptanya pembelajaran daring yang menarik, menyenangkan, tidak membosankan dan bermakna tanpa harus dibebani dengan capaian kurikulum kenaikan kelas dan kelulusan.

Oleh karena itu guru harus selalu update metode-metode pembelajaran dan memperkaya diri terhadap aplikasi pembelajaran serta zoom meeting, google classroom, quizizz, microsoft 365 dan aplikasi lainnya.

Dalam proses belajar mengajar secara daring atau biasa disebut Belajar Dari Rumah (BDR) tidak terlepas dari minitoring dan evaluasi. Karena dalam BDR pastinya terdapat hambatan serta kendala misal, jaringan internet, kuota, orang tua yang tidak perduli dan hambatan lainnya.

Monitoring yang dilakukan dari tingkat Kementerian, Dinas Pendidikan, Suku Dinas Pendidikan, baik melalui survei menggunakan Google form atau secara virtual.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat, Kasi Dikdas dan PKLK Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat, Kasatlak Kecamatan Kemayoran beserta pengawas sekolah melakukan monitoring BDR di SMP Muhammadiyah 27 Jakarta pada hari Kamis, 8 Oktober 2020 lalu menggunakan zoom meeting. Kegiatan ini diikuti oleh kepala sdekolah, guru, siswa dan perwakilan orang tua murid.

Subaedah, SE, M.Si selaku Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat dalam sambutannya memberikan motivasi kepada siswa agar dapat memanfaatkan waktu dengan baik, membentuk karakter kebiasaan baik dari rumah, karena lingkungan rumah merupakan pendidikan yang utama.

"Tetap menjaga kesehatan, kebersihan dan terapkan protokol kesehatan, serta tak lupa mengingatkan untuk menggunakan gadget dengan baik dan bijak, jangan digunakan untuk hal-hal yang negatif," ucapnya..

Kasi Dikdas & PKLK Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat, Drs. Uyat Supriyatna, M.Pd berkesempatan mewawancarai perwakilan siswa dan orang tua mengeni hambatan dan kendala selama BDR.

Perwakilan siswa yaitu, Nabil, Hanzalah dan Tiara mengatakan bahwa BDR  kurang menyenangkan karena mereka tidak dapat bertemu dengan teman-teman, kurang paham jika ada materi yang tidak mereka mengerti, dan ada beberapa siswa yang menyalin jawaban temannya sebelum mengumpulkan jawaban. 

Uyat Supriyatna berpesan bahwa kepala sekolah dan guru merupakan garda terdepan pendidikan, oleh karena itu guru harus bisa mencipktakan pembelajaran yang menyenangkan, inovatif dan kreatif agar peserta didik tidak bosan. "Ciptakan pembelajaran yang menyenangkan bisa dengan memberikan lagu-lagu untuk membangun semangat atau gunakan video yang menarik, dan jangan menuntut kurikulum harus tuntas," ucapnya.

Uyat Supriyatna juga mengingatkan, ketika memberikan tugas, guru harus menyesuaikan dengan kemampuan anak dan jangan bebani anak dengan tugas yang terlalu banyak.

Sementara itu, pengawas SMP Muhammadiyah 27, Agus Sholeh, M.Pd berpesan kepada seluruh guru dan siswa agar tetap semangat dalam menjalani Belajar Dari Jauh (BDR) dan memberikan informasi mengenai assesment sekolah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-3 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES