Peristiwa Daerah

KAMI Jabar Angkat Bicara Soal Dugaan Terlibat Kasus Penganiayaan Polisi

Selasa, 13 Oktober 2020 - 22:46 | 37.47k
Aksi unjuk rasa gelombang kedua menolak UU Cipta Kerja dari kalangan mahasiswa Bandung didepan Gedung DPRD Jabar ricuh Rabu (7/10/2020) lalu. (FOTO: Dok Iwa/TIMES Indonesia)
Aksi unjuk rasa gelombang kedua menolak UU Cipta Kerja dari kalangan mahasiswa Bandung didepan Gedung DPRD Jabar ricuh Rabu (7/10/2020) lalu. (FOTO: Dok Iwa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia Jawa Barat (KAMI Jabar) turut angkat bicara soal adanya dugaan keterlibatan dalam kasus penganiayaan terhadap anggota polisi saat unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja di kawasan Gedung DPRD Jabar beberapa waktu lalu.

Koordinator Lapangan Posko Kesehatan KAMI Jabar Robby Win Kadir menyebut, bahwa tiga perusuh saat unjuk rasa yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka ditahan di Mapolda Jabar karena menganiaya anggota polisi merupakan simpatisan KAMI.

"Dia simpatisan, tapi anggota KAMI ini bisa dalam bentuk organisasi atau perorangan yang bersimpati terhadap KAMI dalam rangka kegiatan-kegiatan penyelamatan bangsa dan kemanusiaan," terangnya saat dihubungi, Selasa (13/10/2020).

Robby pun turut menjelaskan bila peristiwa tersebut bermula ketika KAMI membuat semacam posko kesehatan dan logistik bagi pendemo omnibus law di rumah yang terletak di Jalan Sultan Agung Nomor 12. Lalu, ketika terjadi keramaian, ada seseorang tiba-tiba mendobrak masuk ke halaman rumah.

"Satu orang berusaha mendobrak pintu dan masuk. Anggota kan jadi dikira rusuh, terjadi dorong-dorongan," katanya.

Ketika itu, lanjut Robby, petugas medis menduga orang yang masuk itu perusuh karena mengenakan pakaian warna hitam. Tim medis yang di dalam rumah tidak tahu jika orang itu adalah polisi yang sedang mencari pendemo anarkis.

"Sempat terjadi adu mulut terlebih dahulu di antara petugas medis dan Brigadir A," jelasnya.

Ditegaskan Robby, bahwa gerbang rumah tersebut memang ditutup. "Gerbang memang kami tutup, Brigadir A ini nerobos gitu, bawa pentungan, bajunya baju hitam, kita gak tau kalau itu polisi. Kirain perusuh," ujar dia.

Selanjutnya, kata Robby, terjadilah aksi pemukulan itu. Sebagai tindak lanjut, bantuan hukum telah diberikan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan KAMI kepada tiga tersangka yang ditetapkan. 

"Ya yang jelas dia berusaha mendobrak itu terus memprovokasi maka dilakukan perlawanan lah," papar Koordinator Lapangan Posko Kesehatan KAMI Jabar itu terkait dugaan penganiayaan polisi dalam demo tolak UU Cipta Kerja. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES