Adv

Pj Bupati Sidoarjo Hudiono Targetkan Sidoarjo Zona Kuning Dalam 2 Minggu

Selasa, 13 Oktober 2020 - 19:44 | 53.31k
Pj. Bupati Sidoarjo, Hudiyono (FOTO: Dokumen Kominfo)
Pj. Bupati Sidoarjo, Hudiyono (FOTO: Dokumen Kominfo)

TIMESINDONESIA, SIDOARJOPj Bupati Sidoarjo Hudiono akan mengoptimalkan penanganan COVID-19 di Sidoarjo. Ia pun menargetkan SIdoarjo akan masuk zona kuning dalam 2 minggu ke depan. 

Penanganan COVID-19 di Sidoarjo akhir-akhir ini menunjukkan hasil yang cukup mengembirakan. Sebelumnya, Sidoarjo pernah masuk dalam zona merah selama kurang lebih 5 bulan sejak bulan Maret bersama dengan Surabaya dan Gresik. Saat ini, berdasarkan peta sebaran Gugus Tugas COVID-19 pusat, Sidoarjo sudah dinyatakan menjadi zona orange. 

Sebelumnya di Bulan Mei, Surabaya Raya termasuk Sidoarjo menyumbangkan sekitar 70% Kasus COVID-19 di Jawa Timur. Saat ini, dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo bersama dengan Pemprov Jawa Timur, Polres, Dandim, Nakes dan Warga Sidoarjo, kasus COVID-19 di Sidoarjo mulai melandai dan turun.

Hudiyono-2.jpg

Pj. Bupati Sidoarjo, Hudiyono bersama jajaran Forkopimda Sidoarjo terus melakukan upaya-upaya pencegahan dilapangan. Melakukan operasi yustisi agar penerapan protokol kesehatan dan terus digencarkan. 

"Alhamdulillah, Sidoarjo yang dulunya pernah pernah menjadi salah satu episentrum penyebaran COVID-19 di Jawa Timur kini mulai terkendali, kasus aktif di Sidoarjo kini hanya tersisa 511 atau setara dengan 7,52% saja. Prosentase ini jauh lebih rendah dari kasus aktif Nasional yakni 19.68%. Sementara itu, kesembuhan telah mencapai 85.84%, angka ini melebihi kesembuhan Nasional yakni 76.78%. Artinya penanganan COVID-19 di Sidoarjo sudah on the Right Track," kata Hudiono

Dari data yang diperoleh Pj. Bupati bersama forkopimda ada penurunan jumlah pasien yang dirawat. Di RSUD Sidoarjo ada 76 pasien yang dirawat, dari jumlah tersebut sekitar 30 persennya pasien rujukan dari luar daerah. Termasuk rumah sakit Anwar Medika merawat 22 pasien Covid-19, dari jumlah tersebut 5 orang pasien rujukan dari kabupaten Malang.

Total ada 11 rumah sakit rujukan di Sidoarjo. Rencananya rumah sakit rujukan Covid-19 akan disesuaikan dengan menurunnya kasus COVID-19 di Sidoarjo. Rencana kebijakan pengurangan rumah sakit rujukan karena didasarkan pada fakta dilapangan antra jumlah tempat tidur (TT) yang tersedia dengan jumlah pasien yang dirawat.

Seperti di RSUD yang menyediakan 175 (TT) yang terisi hanya 76 TT. Artinya BOR RSUD hanya 43.42%, angka ini sudah sesuai dengan standar WHO yakni 60%. Begitu juga dengan rumah sakit rujukan lainnya di Sidoarjo kondisinya kurang lebih sama. Artinya ketersediaan bed Isolasi relatif aman. 

“Guna memaksimalkan peran RS Rujukan COVID-19 dan mencegah penularan di Rumah Sakit, saat ini kita sedang mempertimbangkan untuk memfokuskan penanganan COVID-19 pada  beberapa rumah sakit rujukan saja. Jika kajian ini sudah diputuskan bersama maka segera akan kita usulkan ke Gubernur Jawa Timur”, ujar Hudiyono 

Hudiyono menambahkan, upaya sidak yang dilakukan hari ini untuk memastikan penanganan COVID-19 berjalan maksimal dan data di lapangan dapat dicocokkan dengan laporan dari dinas kesehatan. 

“Saat ini, penambahan kasus dan kematian di Sidoarjo cukup mendatar. Kami berharap apabila ini dapat dipertahankan maka dalam dua minggu ini diharapkan Sidoarjo bisa menjadi zona kuning”, kata Hudiyono.

Instruksikan Operasi Yustisi Lebih Masif di Tiap Kecamatan dan Desa

Hudiyono-3.jpg

Pj Bupati juga menegaskan jika operasi penerapan protokol kesehatan atau operasi yustisi di Sidoarjo lebih dioptimalkan lagi sampai tingkat kecamatan dan desa karena hasilnya berdampak siginifikan pada penurunan jumlah pasien Covid-19 di rumah Sakit. Dalam dua minggu kedepan Pj. Bupati Sidoarjo dan jajaran forkopimda optimis Sidoarjo sudah berubah jadi zona kuning. 

“5.600 pelanggar protokol hasil operasi yustisi kita cocokkan dengan yang ada di rumah sakit, asumsi kita yustisi makin besar maka penyebaran covid-19 menurun. Kita cek ke lapangan ke rumah sakit memang menurun jumlah pasiennya. Setelah menurun, kita pilah-pilah lagi, kita sisir data pasien seperti di RSUD sekitar 30 persen pasiennya dari luar Sidoarjo”, papar Hudiyono.

Operasi yustisi tiap kecamatan dan desa lebih dimasifkan lagi, semata-mata untuk menuju zona kuning. Kalau sudah kuning masyarakat bisa tenang dan tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.

Hari ini,  pelanggar protokol kesehatan yang terjaring operasi bertambah 800 orang. Hudiyono menyampaikan jumlah kematien pasien covid-19 di Sidoarjo sudah menurun, tingkat kesembuhan meningkat.

Pendekatan di Sidoarjo dilakukan seperti di Jawa Timur, seperti yang disampaikan presiden Joko Widodo penanganan covid di Jawa Timur jadi percontohan.

“Karena percontohan, jadi kita seperti Jawa Timur, selain dengan pendekatan sains juga dengan pendekatan spiritual”, pungkasnya. 

Pj Bupati Sidoarjo Hudiono mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama gotong royong saling mengingatkan, saling berikthiar saling berusaha dan saling menegur sapa apabila ada sahabat atau temannya yang tidak menerapkan protokol kesehatan. (ADV) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES