Peristiwa Daerah

Polda Jabar Dalami Keterlibatan KAMI di Kasus Penganiayaan Anggota Polisi

Selasa, 13 Oktober 2020 - 18:37 | 55.86k
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago. (FOTO: Mediapelangi)
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago. (FOTO: Mediapelangi)

TIMESINDONESIA, BANDUNGPolda Jabar saat ini tengah mendalami keterlibatan KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) dalam kasus penganiayaan anggota polisi saat unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di kawasan Gedung DPRD Jabar yang berakhir ricuh beberapa waktu lalu.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi Adrimulan Chaniago menjelaskan, bahwa penyidik Ditreskrimum masih mendalami hal ini. "Nah, mengenai keterlibatannya ini lagi didalami sama penyidik Krimum Polda Jabar," kata Kombes Pol Erdi melalui sambungan telepon, Selasa (13/10/2020).

Menurut Kombes Pol Erdi jumlah pendemo yang sempat lari ke sebuah rumah di Jalan Sultan Agung Nomor 12, Kota Bandung, hingga terjadi penganiayaan anggota polisi begitu banyak.  

"Mulanya, polisi berpakaian preman mencari pendemo anarkis di sana tapi ketika hendak keluar pintu ditutup lalu dilakukan aksi penganiayaan.  Kami amankan 75 orang dan setelah pengembangan ditetapkan 7 tersangka," jelasnya.

Sementara itu, Pemilik rumah yang menjadi lokasi penganiayaan anggota Polisi, Fadly mengatakan, mulanya ada relawan medis yang datang dengan maksud hendak meminjam halaman rumah dan garasi. Dia kemudian memberikan izin dengan niat menolong.

"Jadi saya kedatangan beberapa orang, minta ke saya halamannya untuk jadi lokasi medis. Peristiwa itu terjadi tanggal 8 Oktober lalu," jelasnya.

Memasuki waktu maghrib, Fadly mengaku saat itu sedang menonton televisi namun tiba-tiba mendengar adanya suara gerbang dipukul. Dia pun mengecek ke gerbang dan mendapati relawan sudah berbaris. "Polisi udah menjejerkan relawan itu. Nah terus pada waktu itu saya tanya, ada apa nih persoalannya," terangnya.

Menurut keterangan yang diperolehnya dari polisi, kata Fadly, mulanya polisi sedang mengejar mahasiswa yang sempat mendapat perawatan dari relawan itu.  Ketika polisi masuk, pintu tiba-tiba dikunci dan diduga terjadi aksi penyekapan dan penganiayaan anggota polisi.

Pasca kejadian, menurut Fadly, dirinya lalu memberikan keterangan pada polisi dan sempat berbincang dengan sejumlah relawan. Menurut keterangan dari seorang relawan, mereka dikoordinir Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI untuk memberi perawatan medis kepada para pengunjuk rasa.

"Saya ngobrol juga, tanya dia (relawan) aktif di mana? Aktifnya di KAMI. Beberapa relawan lah. Mereka itu sebenarnya lebih aktif di pengajian, cuman yang mengkoordinirnya itu orang-orang KAMI. Saya tau itu pas udah kejadian," tutur Fadly yang mengaku sempat dimintai keterangan di Polda Jabar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES