Peristiwa Daerah

Pakar UGM, Kampanye Digital Pilkada Belum Optimal Raup Suara Pemilih

Selasa, 13 Oktober 2020 - 16:10 | 46.48k
Ilustrasi - Pilkada serentak
Ilustrasi - Pilkada serentak

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pakar Ilmu Komunikasi, FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad, Ph.D., mengatakan pelaksanaan kampanye digital bagi para kandidat yang bertarung dalam pilkada memang bisa mencegah terjadinya klaster penularan Covid-19 namun tidak efektif dalam mendulang suara pemilih.

“Dibanding kampanye tradisional dengan mengumpulkan massa dalam sebuah event tentu kampanye semacam ini tidak maksimal. Belum lagi karena minimnya dukungan infrastruktur di daerah,” katanya menanggapi anjuran KPU agar peserta kandidat Pilkada menggunakan kampanye lewat platform digital, Sabtu (10/10/2020)

Meski anjuran tersebut menurut Nyarwi praktis bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19 namun kampanye digital menurutnya tetap saja tidak maksimal karena belum sepenuhnya para kandidat dan masyarakat melek terhadap platform digital.

Penggunaan platform digital bagi masyarakat perkotaan menurutnya tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi warga pelosok pedesaan tentu sangat sulit mengakses platform digital tersebut.

Ia menerangkan, apabila ditemukan masih ada pasangan kandidat pilkada dan tim sukses yang masih terjun dan bertemu dengan warga secara langsung menurutnya tidak menjadi masalah asal semua pihak tetap menerapkan protokol kesehatan Covid; menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker.

“Semua tergantung perilaku kandidat dan warga masyarakat untuk mematuhi protokol Covid-19,” ujarnya dalam keterangan rilis yang diterima TIMES Indonesia, Selasa (13/10/2020)

Nyarwi juga mengingatkan agar para kandidat juga menjaga moral dan etikanya dengan baik dengan tidak memanfaatkan situasi pandemi ini hanya untuk memenuhi hasrat politiknya dengan jalan menggunakan politik uang untuk meraup suara pemilih.

Menurutnya, kondisi sekarang ini masyarakat memang tengah menghadapi kehidupan yang serba sulit, pengangguran terus meningkat dan lapangan kerja semakin sulit didapat.

“Saya kira kampanye digital bagi para kandidat, Bawaslu bisa antisipasi ini dan masyarakat juga tidak mudah tergiur,” papar Dosen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM, Nyarwi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES