Peristiwa Nasional

Meski Disesalkan Satgas Covid-19, Demo UU Cipta Kerja Tetap Digelar

Selasa, 13 Oktober 2020 - 16:45 | 58.72k
Demo UU Cipta Kerja. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)
Demo UU Cipta Kerja. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Satgas Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo menyesalkan unjuk rasa terkait UU Cipta Kerja di saat wabah Covid-19 masih melanda.

Namun, kenyataan itu ternyata belum digubris oleh beberapa kalangan. Itu dikarenakan, unjuk rasa ini dipastikan sangat sulit menerapkan protokol kesehatan dan tentu berpotensi besar terpapar Covid-19.

Hingga hari Selasa (13/10/2020) ini, mereka tetap memilih turun ke jalan-jalan untuk demo menolak UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan rakyat kecil.

Seperti diketahui, setelah Kamis 8 Oktober 2020 kemarin aksi dilakukan buruh dan mahasiswa, demo besar juga kembali dilakukan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI, yang salah satunya elemennya dari PA 212 untuk menggelar aksi 1310 terkait penolakan UU Cipta Kerja tersebut di DKI Jakarta.

"Ingat, mereka yang mengabaikan protokol kesehatan sehingga menimbulkan korban jiwa bukan hanya dimintai pertanggungjawaban di dunia, tetapi juga di akhirat," kata Letjen TNI Doni Monardo.

Sebab demo pada 8 Oktober 2020 kemarin itu, dari data beberapa kepolisian daerah ditemukan ada yang reaktif setelah dilakukan rapid test. Ada juga kepolisian daerah yang melakukan pemeriksaan dengan swab antigen hasilnya positif Covid-19.

Menurutnya, yang berbahaya bukan pasien Covid-19 yang sudah sembuh, melainkan orang positif yang belum melakukan pemeriksaan atau yang biasa disebut orang tanpa gejala (OTG).

Nah, begitu tiba di rumah usai aktivitas di luar, termasuk demo, tanpa sengaja OTG ini dapat menulari keluarga terdekat lain, terutama orangtua yang memiliki penyakit penyerta (komorbid). Seperti diketahui kaum lansia dan komorbid sangat rentan tertular virus Covid-19.

"Ini harus disampaikan pada publik agar menghindari aktivitas berkerumun, hindari yang menyebabkan mengancam keselamatan diri sendiri, apalagi orang lain," ujarnya.

Selain itu, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mencemaskan munculnya klaster Covid-19 dalam aksi demo menolak UU Cipta Kerja di Ibu Kota.

"Nanti kami akan lihat (untuk tracing) yang jelas saya khawatir, termasuk soal kerumunan ini, karena semua beresiko," ujarnya soal demo UU Cipta Kerja. Seperti yang juga disesalkan oleh Satgas Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES