Peristiwa Daerah

Resmi Berdiri, Klenteng BA DE MIAO Diapit 5 Rumah Ibadah Agama Lainnya

Selasa, 13 Oktober 2020 - 16:03 | 175.85k
Kegiatan ibadah pertama kali Klenteng BA DE MIAO saat peresmian, Selasa (13/10/2020). (Foto : Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Kegiatan ibadah pertama kali Klenteng BA DE MIAO saat peresmian, Selasa (13/10/2020). (Foto : Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dalam upaya menciptakan kerukukunan umat beragama, di Kota Surabaya ada 6 tempat ibadah yang berdiri berdampingan. Satu rumah ibadah yakni klenteng BA DE MIAO baru saja deresmikan Selasa (13/10/2020) ini.

Keenam rumah ibadah tersebut berdiri di dalam Perumahan mewah yakni Royal Residence Surabaya. Klenteng BA DE MIAO menjadi rumah ibadah terakhir yang berdiri di tempat tersebut.

Humas Klenteng BA DE MIAO, Buyung Setiono mengatakan bahwa BA DE MIAO sendiri artinya 8 kebajikan. Klenteng BA DE MIAO telah dibangun mulai 2 tahun yang lalu.

Kelenteng BA DE MIAO 1

Pendirian klenteng diantara 5 tempat ibadah lainnya,  kata Buyung memang berkaitan dengan toleransi antara umat beragama. Saat pembangunan Klenteng pun, rumah ibadah lain saling mendukung

"Begitu juga selesai pembangunan juga saling mendukung. Seperti hari ini misalkan kami ada kekurangan apa tempat cuci tangan dibantu oleh tetangga," ungkap Buyung.

Keenam rumah ibadah itu juga telah membentuk Forum Komunikasi Rumah Ibadah (FKRI). Hal tersebut guna untuk menjaga komunikasi bersama-bersama.

Sementara itu, Humas Gereja Katolik Kapel Santo Yustinus yang merupakan gereja sebelah bersebelah Klenteng BA DE MIAO, Hendri Oktavianus mengatakan bahwa konsep menjunjung toleransi antar umat beragama membuatnya merasa semua umat sama saja.

Kelenteng BA DE MIAO 2

"Kita tidak memandang,  keyakinanmu keyakinanmu keyakinanku keyakinanku. Tapi kita hidup sebelahan cuma dibatasi jalan satu meter," ujarnya.

Ia berharap ada banyak daerah yang bisa mencontoh tempat ibadah tersebut. Sehingga banyak daerah juga bisa menjunjung tinggi toleransi. "Jadi perbedaan itu bukan menjadi suatu masalah tetapi lebih kearah untuk membina persaudaraan walaupun kita berbeda keyakinan," tutur Hendri.

Tak hanya bertoleransi, 6 rumah ibadah tersebut saling gotong royong membantu satu dengan lainnya. Seperi kegiatan haru-hari besar salah satu umat, maka yang lain akan membantu.

Perlu diketahui, pendirian 6 rumah ibadah dari 6 agama berbeda tersebut, termasuk klenteng BA DE MIAO, memanglah dikonsep demikian. Tujuannya tak lain adalah untuk menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, khususnya di Kota Surabaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES