Politik Pilkada Serentak 2020

Program UMKM Naik Kelas, Ipuk Fiestiandani Jadi Dambaan Pelaku Usaha

Senin, 12 Oktober 2020 - 18:20 | 54.17k
Ipuk Fiestiandani bertemu pelaku UMKM di Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Ipuk Fiestiandani bertemu pelaku UMKM di Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Program 'UMKM Naik Kelas' yang digagas calon Bupati Banyuwangi dan wakilnya, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Sugirah, sangat dinantikan para pelaku usaha.

Sejumlah pengusaha rumahan benar-benar merasa senang dan berharap Ipuk terpilih menjadi bupati selanjutnya. Mereka beralasan, dengan program ini dapat memberikan kesempatan pelaku usah kecil mengembangkan usahanya.

"Saat ini saja, dengan program-program yang dilakukan oleh Bupati Abdullah Azwar Anas, banyak UMKM yang menerima manfaatnya. Apalagi dengan program UMKM Naik Kelas dari Bu Ipuk dan Pak Sugirah nantinya,” kata Heru Prayitno, pengusaha minuman rempah, usai bertemu Ipuk, Senin (12/10/2020).

Dalam beberapa tahun terakhir, seiring kemajuan Banyuwangi, Heru mengakui usahanya banyak mengalami peningkatan. Saat ini Sari Rempah telah diekspor ke berbagai negara.

Heru memulai usaha produksi Sari Temulawak pada 2010. Selanjutnya pada 2017 Heru membuat inovasi dengan Temulawak Celup dan Sari Jahe Celup. Sejak saat itulah usahanya mulai meningkat. Ditambah lagi dibantu promosi yang dilakukan oleh Bupati Anas.

Heru juga merasakan dukungan dari pemerintah yang memberikan perhatian pada UMKM.

"Bupati Anas ke sini dua kali. Beliau ikut mempromosikan, dibawa ke Australia dan dikenalkan ke pemerintah pusat. Sebab itu pemimpin Banyuwangi selanjutnya harus berkesinambungan," kata Heru.

Dengan inovasi Temulawak Celup yang lebih praktis, membuat produk Sari Rempah telah dikirim ke seluruh Indonesia, juga berbagai negara seperti Turki, Brunei Darussalam, Malaysia, Australia, dan lainnya. Bahkan Sari Rempah telah masuk katalog produk Istana Negara.

"Produk kami telah masuk katalog Istana Negara, sehingga bisa dikonsumsi Presiden Jokowi," katanya.

Selain produksi Sari Rempah, Ipuk juga mengunjungi UMKM pembuat tempe di Kalilo Banyuwangi. Di tempat ini, Ipuk melihat produksi pembuatan tempe. Setelah dari Kalilo, Ipuk mengunjungi pembuatan keripik pedas kekinian, Cidas, di Singojuruh.

Pemilik Cidas, Olivia Gunawan, mengatakan program-program pariwisata dengan Banyuwangi Festival yang digulirkan Bupati Anas, berdampak positif pada usahanya.

"Dengan berkembangnya dan dikenalnya pariwisata Banyuwangi, membuat banyak orang datang. Dengan ini, maka sangat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat Banyuwangi," kata Olive.

Hal inilah yang membuat Olive yakin Banyuwangi membutuhkan program yang berkesinambungan.

Sementara Ipuk mengatakan, yang dibutuhkan saat ini menggerakkan ekonomi arus bawah, yaitu UMKM melalui program UMKM Naik Kelas. Dalam konsep UMKM naik kelas ala Ipuk-Sugirah, setiap UMKM bakal mendapatkan berbagai fasilitas.

Mulai dari pelatihan manajemen bisnis, akses modal bersubsidi, alat bantu produksi, sertifikasi (PIRT, Halal, BPOM, dan sebagainya sesuai kebutuhan/bidang bisnis UMKM), pelatihan manajemen keuangan, pelatihan pemasaran online, branding (termasuk kemasan), fasilitasi pemasaran (business matching, dukungan marketplace nasional, dan lainnya), dan sebagainya.

”Misalnya soal akses modal bersubsidi, bakal dibangun kemitraan pemerintah daerah dan berbagai lembaga untuk memberikan permodalan mudah dan murah, di mana pemerintah daerah ikut mendampingi agar UMKM tak lagi kesulitan mengakses modal,” kata Ipuk.

Muara dari langkah-langkah program UMKM Naik Kelas tersebut menurut Ipuk Fiestiandani, adalah UMKM Banyuwangi bisa membukukan kenaikan pendapatan sehingga terus bisa memperluas pembukaan lapangan kerja lebih banyak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES