Peristiwa Daerah

BPCB Jatim Temukan Fragmen Arca di Ekskavasi Candi Gedog Blitar

Senin, 12 Oktober 2020 - 16:35 | 61.90k
Fragmen Arca temuan BPCB Jatim dalam Ekskavasi Candi Gedog Blitar, Senin (12/10/2020).(Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
Fragmen Arca temuan BPCB Jatim dalam Ekskavasi Candi Gedog Blitar, Senin (12/10/2020).(Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLITAR – Tim Ekskavasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur (BPCB Jatim) menemukan fragmen arca di bagian dalam pagar keliling situs Candi Gedog Blitar.

Ketua Tim Ekskavasi BPCB Jatim, Nugroho Harjo Lukito mengatakan, fragmen arca tersebut berupa stela atau sandaran arca. Pada Stela tersebut terdapat sirah cakra atau lambang kedewaan di atas kepala.

"Kemudian ada perkembangan bahwa, merujuk dari hasil temuan fragmen, bagian arca berupa sandaran arca yang berhiaskan pahat ukiran," jelasnya saat ditemui pada hari akhir terakhir Ekskavasi Candi Gedog, Senin (12/10/2020).

Nugroho mengutarakan, pahat ukiran pada arca tersebut, dikerjakan secara halus dan detail. Pahatan halus dan detail ia katakan, menunjukkan sebuah lambang yang umumnya ditemukan pada kerajaan Singosari.

"Pada sirah cakra juga terdapat ukiran lidah api yang menjadi ciri khas seni arca pada zaman Kerajaan Singosari," urai Nugroho.

Lebih lanjut, Nugroho mengemukakan, pada stela juga terdapat salah satu atribut yang biasa dipegang tokoh arca. Atribut tersebut, yaitu, bagian atas agni atau api dan di bagian bawahnya ada lingkaran atau biasa disebut braja.

"Jadi atribut yang menempel di Sirah Cakra itu adalah tokoh Hiri Hara, tokoh perpaduan dari Siwa Wisnu. Pada zaman Singosari itu ada sekte yang memuja Siwa dan Wisnu sekaligus," jelasnya.

Tidak hanya itu, dalam ekskavasi, Tim BPCB Jatim juga berhasil menemukan bagian dasar bangunan induk di dalam pagar keliling situs Candi Gedog. Bagian dasar bangunan induk berupa struktur bata itu ditemukan di kedalaman 2,5 meter dari permukaan tanah.

"Penemuan itu, kami anggap sudah maksimal, tidak ada lagi temuan baru. Tinggal kita bersihkan aja. Dan temuan yang signifikan juga tidak ada," kata Ketua Tim Ekskavasi Situs Candi Gedog dari BPCB Jatim, Nugroho Harjo Lukito.

Dari struktur yang ditemukan, Nugroho memperkirakan bahwa situs ini adalah sebuah petirtaan. Hal itu dilihat dari dimensi ruang yang membentuk persegi panjang. Juga mengacu pada data primer dan sekunder. Data primer adalah temuan itu sendiri dan data sekunder adalah cerita masyarakat.

"Berdasarkan cerita masyarakat, ada kisah Joko Pangon yang dibunuh lalu ditenggelamkan dalam sebuah kolam di situs Candi Gedog. Cerita itu juga menjadi data pendukung sekunder bagi kami," ujar Ketua Tim Ekskavasi BPCB Jatim itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES