Kesehatan 3M Lawan Covid

Nyamuk Tidak Tularkan Covid-19, Ini Penjelasannya

Senin, 12 Oktober 2020 - 16:46 | 80.32k
Ilustrasi - Nyamuk. (Foto: lifepack.id)
Ilustrasi - Nyamuk. (Foto: lifepack.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tidak sedikit dari masyarakat yang khawatir bahwa nyamuk dapat menularkan virus Sars-CoV-2 penyebab Covid -19. Hal ini mengingat nyamuk menyebarkan beberapa penyakit seperti malaria, demam berdarah,  west nile hingga zika. 

Lantas, yang benar seperti apa? 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, tidak ada bukti ilmiah bahwa nyamuk dapat menularkan virus corona penyebab Covid-19.

Hal ini juga ditegaskan dr. Irwan Heriyanto, MARS, Chief of Medical Halodoc saat 
Webinar Regional kali ini akan mengangkat tema “Perubahan Perilaku Konsumen dan Adaptasi Pelaku Usaha di Masa Pandemi Covid-19” yang digelar AJI Indonesia-Gojek, Senin (12/10/2020).

"Tidak benar, gigitan nyamuk itu bisa menularkan Covid-19," ucap dr Irwan.

Menurut dr Irwan, ketimbang khawatir dengan gigitan nyamuk, hal yang lebih penting adalah terus mengikuti protokol kesehatan untuk melindungi diri dan lingkungan dari Covid-19.

"Sering-seringlah membersihkan tangan, menjaga jarak, dan hindari kontak dekat dengan siapa pun yang batuk dan bersin," ucapnya.

Penelitian yang dilakukan Colorado State University, menyatakan, nyamuk tidak bisa mentransmisikan virus corona karena virus corona adalah virus yang menyerang saluran pernapasan, dan cara penularan utama adalah melalui droplet yang mengandung virus yang dilepaskan ke udara ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. 

Agar nyamuk terinfeksi virus, virus tersebut harus ada dalam darah yang dimakan nyamuk., dan itupun prosesnya sangat kompleks. 

"SARS-CoV2 (virus yang menyebabkan Covid-19) adalah virus pernapasan yang hampir secara eksklusif terkandung dalam paru-paru dan saluran pernapasan orang yang terinfeksi, dan jarang masuk ke dalam darah," kata peneliti postdoctoral di departemen mikrobiologi, imunologi, dan patologi di Colorado State University, Emily Gallichotte, PhD. 

Selain itu, nyamuk sangat berbeda secara genetis dari manusia. "Kita memiliki reseptor yang berbeda pada permukaan sel dan mesin replikasi yang berbeda di dalam sel manusia dan nyamuk," kata Gallichotte. 

Dia melanjutkan, relatif sedikit virus manusia yang memiliki kemampuan menginfeksi manusia dan nyamuk. Sebagian besar virus manusia (seperti influenza, HIV, dan herpes) telah menginfeksi manusia untuk waktu yang sangat lama, dan meskipun banyak dari ini berakhir dalam darah manusia, virus ini masih tidak dapat menginfeksi nyamuk.

“Sebaliknya, ada banyak virus nyamuk yang tidak dapat menginfeksi manusia, atau mamalia. Tidak ada virus corona penyebab Covid-19 yang diketahui dapat menginfeksi nyamuk,” jelas Gallichotte. (*)

***

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. TIMES Indonesia mengajak seluruh pembaca ikut mengkampanyekan gerakan 3M Lawan Covid, dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas apapun sehari-hari. Ingat pesan Ibu, pakai masker, selalu cuci tangan dan selalu jaga jarak serta hindari kerumunan.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES