Peristiwa Daerah

RMT Soerjo, Gubernur Pertama di Jatim Pengobar Semangat Kemerdekaan

Senin, 12 Oktober 2020 - 11:48 | 47.13k
Gubernur Khofifah saat melakukan ziarah di makam RMT Soerjo di Kabupaten Magetan pada 9 Oktober 2020 jelang peringatan HUT ke-75 Provinsi Jatim. (foto: Dok. Biro Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Khofifah saat melakukan ziarah di makam RMT Soerjo di Kabupaten Magetan pada 9 Oktober 2020 jelang peringatan HUT ke-75 Provinsi Jatim. (foto: Dok. Biro Humas Pemprov Jatim)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Jejak langkah pemimpin di Jawa Timur selalu menarik ditelusuri. Mulai perjalanan politik hingga cara mereka mengambil keputusan dalam situasi terdesak. Setiap gubernur memiliki gaya tersendiri. Sejarah mencatat satu nama besar, Raden Mas Tumenggung (RMTSoerjo sebagai tokoh pionir pemerintahan. 

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Wagub Emil Dardak bahkan secara khusus melakukan ziarah ke makam RMT Soerjo di Magetan dalam rangka memperingati HUT ke-75 Provinsi Jatim Tahun 2020.

RMT Soerjo 2

Khofifah mengajak generasi muda harus meneladani perjuangan dan pengorbanan  para pahlawan nasional seperti RMT Ario  Soerjo.

Ya, RMT Ario Soerjo merupakan gubernur pertama di Jatim masa bakti 1945-1948. Ia juga terlibat dalam situasi panas merebut kemerdekaan hingga akhirnya gugur sebagai pahlawan pasca kemerdekaan. 

Merujuk pada data sejarah, RMT Soerjo sebelumnya menjabat bupati di Kabupaten Magetan dari tahun 1938 hingga tahun 1943. Ia adalah menantu Raden Mas Arja Hadiwinoto. Setelah menjabat bupati Magetan, ia menjabat Su Cho Kan Bojonegoro (Residen) pada tahun 1943.

Saat memimpin di Surabaya sebagai pusat ibu kota provinsi, RMT Soerjo membuat perjanjian gencatan senjata dengan komandan pasukan Inggris Brigadir Jendral Mallaby pada tanggal 26 Oktober 1945. 

Namun tetap saja meletus pertempuran tiga hari di Surabaya 28-30 Oktober yang membuat Inggris terdesak. Presiden Soekarno memutuskan datang ke Surabaya untuk mendamaikan kedua pihak.

Gencatan senjata yang disepakati tidak diketahui sepenuhnya oleh para pejuang pribumi. Tetap saja terjadi kontak senjata yang menewaskan Mallaby. Hal ini menyulut kemarahan pasukan Inggris. 

RMT Soerjo 3

Komandan pasukan yang bernama Jenderal Mansergh mengultimatum rakyat Surabaya supaya menyerahkan semua senjata paling tanggal 9 November 1945, atau keesokan harinya Surabaya akan dihancurkan.

Menanggapi ultimatum tersebut, Presiden Soekarno menyerahkan sepenuhnya keputusan di tangan Pemerintah Jawa Timur, yaitu menolak atau menyerah. Gubernur Soerjo dengan tegas berpidato di RRI bahwa Arek-Arek Suroboyo akan melawan ultimatum Inggris sampai darah penghabisan.

Maka meletuslah pertempuran besar antara rakyat Jawa Timur melawan Inggris di Surabaya yang dimulai tanggal 10 November 1945. Selama tiga minggu pertempuran terjadi di mana Surabaya akhirnya menjadi kota mati. Gubernur Soerjo termasuk golongan yang terakhir meninggalkan Surabaya untuk kemudian membangun pemerintahan darurat di Mojokerto.

Tanggal 9 November 1948, mobil RM Soerjo dan dua orang polisi dicegat di Walikukun, Widodaren, Ngawi, oleh pasukan pro-PKI, dan jasad mereka ditemukan terbunuh sesudahnya.

RMT Soerjo dimakamkan di makam Sasono Mulyo, Sawahan, Kabupaten Magetan. Sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang jasa-jasanya terletak di Kecamatan Kedunggalar kabupaten Ngawi.

"Para pejuang dan pahlawan sudah mengorbankan hidup dan nyawanya untuk negeri ini. Oleh sebab itu wajib kita teladani jasa beliau tentu sesuai tantangan zaman yang kita hadapi saat ini," ungkap Khofifah, Senin (12/10/2020). 

Selain meneladani, Gubernur Jatim Khofifah mengajak semua lapisan masyarakat untuk menghormati seluruh jejak perjuangan pengorbanan kepahlawanan dari yang mereka sudah tanamkan untuk Pemprov Jawa Timur. Tak terkecuali RMT Soerjo.  "Gubernur Soerjo memberikan dedikasi yang luar biasa maka warga wajib memberikan penghormatan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghormati jasa para pahlawannya," paparnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES