Ekonomi

Menteri PPN Sebut Bandara YIA Punya Peran untuk Pemulihan Ekonomi

Senin, 12 Oktober 2020 - 09:47 | 48.13k
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengawali kunjungan kerjanya di Bandara YIA. (FOTO: Pemda DIY for TIMES Indonesia)
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengawali kunjungan kerjanya di Bandara YIA. (FOTO: Pemda DIY for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa meninjau Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo. Ia didampingi tim Gugus Tugas Kementerian PPN/Bappenas. Pada kunjungan tersebut ia membahas Percepatan Penanganan Covid-19 dalam rangka Peninjauan Kesiapan Pemulihan Ekonomi dan Sosial serta Persiapan Transformasi Ekonomi Jawa Tengah — DIY sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas.

Menurut Suharso, Bandara YIA ini termasuk salah satu pembangunan tercepat yang dilakukan oleh anak bangsa sendiri sehingga mampu menunjukkan bahwa bisa melalukan pembangunan infrastruktur di tempat-tempat lain dengan kecepatan seperti ini dan dengan kualitas pekerjaan yang juga bagus.

Pihaknya juga menerangkan, pembangunan YIA terbagi atas tiga tahap. Pada tahap pertama atau opening stage pada tahun 2019, Bandara YIA melayani 9 juta penumpang dengan pengembangan hingga 14 juta penumpang per tahun.

Selanjutnya pada tahap kedua, lanjut Suharso, pada tahun 2027 mendatang, saat lalu lintas mencapai 14 juta per tahun, pengembangan Bandara YIA dibidik mampu melayani 20 juta penumpang.

“Tahap ketiga tahun 2036, dengan lalu lintas 20 juta penumpang, Bandara YIA akan ditingkatkan untuk mampu melayani 25 juta penumpang,” ujarnya, Senin (12/10/2020).

Dijelaskan kembali, Bandara YIA menjadi titik kumpul untuk logistik di bagian selatan karena di daerah selatan Jawa tersebut memerlukan aktivitas seperti ini. Kalau ada produk-produk di sini punya orientasi ekspor yang harus cepat ditangani tidak melalui kapal misalnya, bandara ini bisa mengambil logistik tersebut.

“Pariwisata ke depan sudah tidak lagi dalam bentuk mass tourism atau turisme massal yang akan berkurang, sekarang sifatnya lebih kepada quality tourism, sifatnya rombongan kecil. YIA adalah salah satu bandara yang dipersiapkan untuk itu,” terangnya.

Saat ini pun, Bandara YIA memiliki runway sepanjang 3.250 meter dengan lebar 75 meter termasuk pavedshoulder 30 meter. Runway dengan apron 1.051 meter x 167 meter tersebut dapat menampung 22 pesawat narrow body atau 11 wide body.

Pesawat terberat yang bisa parkir di runway Bandara YIA adalah Boeing 777, sementara pesawat terbesar adalah Airbus A380. Sehingga Bandara YIA diharapkan dapat meningkatkan ekonomi di Kulon Progo dan DIY melalui sektor pariwisata.

“Di sekitar Yogyakarta ini banyak sekali yang tumbuh, berkembang dan menjadi daerah atraktif dari sisi naturalnya dan alamnya. Kemudian budaya Yogyakarta, peninggalan masa lalu yang masih ada dan budaya hari ini yang masih diikuti sehingga menjadi sesuatu yang menarik di turisme,” kata Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa usai meninjau Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES