Peristiwa Daerah

Go Nasional, 115 Orang Pengurus Warkaban Diumumkan ke Publik

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 20:18 | 40.57k
Paguyuban Warga Kabupaten Bantul (Warkaban) ke-39 ketika mengumumkan paguyuban periode 2020-2022 secara virtual. (FOTO: Warkaban for TIMES Indonesia)
Paguyuban Warga Kabupaten Bantul (Warkaban) ke-39 ketika mengumumkan paguyuban periode 2020-2022 secara virtual. (FOTO: Warkaban for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Bertepatan dengan perayaan ulang tahun Paguyuban Warga Kabupaten Bantul (Warkaban) ke-39, susunan lengkap kepengurusan paguyuban periode 2020-2022 resmi diumumkan.

Sedikitnya 115 orang duduk dalam kepengurusan baik di struktur dewan Pembina, dewan penasehat, dewan sesepuh, dewan pakar, pengurus harian, koordinator wilayah hingga koordinator cabang.

Pengumuman pengurus tersebut berlangsung di tengah perayaan ulang tahun secara daring pada hari Jumat kemaren. Acara dimulai dengan silaturahmi nasional, deklarasi Warkaban Go Nasional, pengumuman kepengurusan dan diakhiri dengan kesenian pagelaran wayang kulit climen secara online dengan dalang Ki Seno Nugroho.

Paguyuban Warga Kabupaten Bantul b

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X serta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan duduk dalam kepengurusan sebagai Dewan Pembina. Sejumlah tokoh masyarakat, kalangan profesional, perguruan tinggi hingga pengusaha asal Kabupaten Bantul menempati dewan penasehat, dewan pakar dan sesepuh.

Ketua Paguyuban Warkaban, Didik Akhmadi mengaku bersyukur bahwa paguyuban yang berasaskan kerukunan dan gotong royong telah berusia 39 tahun. Dalam perjalanan, paguyuban sempat mengalami pasang surut, muncul tenggelam.

Namun dalam satu tahun terakhir, dengan semangat yang kuat paguyuban kembali dioptimalkan hingga terbentuk kepengurusan lengkap serta memiliki struktur organisasi lebih tertata. Selain memiliki struktur tersebut juga terbentuk kepengurusan koordinator cabang dan koordinator wilayah.

“Koordinator cabang adalah pengelompokan perantau berdsarkan asal daerah kecamatan masing-masing yaitu 17 korcab sesuai jumlah kecamatan di Bantul,” kata Didik dalam siaran pers kepada TIMES Indonesia, Sabtu (10/10/2020).

Sedangkan untuk korwil, katanya, adalah pengelompokan para perantau berdasarkan domisili saat ini. “Hingga saat ini Warkaban sudah memiliki 17 korwil yang tersebar di 17 propinsi,” katanya.

Terkait lakon cerita dalam wayang yang dibawakan oleh Ki Seno Nugroho, Didik menjelaskan lakon “Pandawa Namur Kawula” merupakan episode perjalanan kehidupan para Pandawa yang menjalani hukum buang dari kerajaan akibat Pandawa kalah main dadu.

Hukum buang ditetapkan selama 13 tahun. Pada masa menjalani hukuman para Pandawa masing-masingnya menjalankan profesinya sesuai yang tersedia di masyarakat. Ada Pandawa yang menjadi guru tari, ada yang menjadi jagal tukang sembelih sapi, ada yang menjadi juru dakwah dan ragam profesi yang lainnya.

Pada episode ini, lanjutnya, para Pandawa membaur bersama masyarakat dan mengatasi ragam permasalahan yang dihadapinya. Sebut saja Bima, bisa membebaskan seorang demang dari tuntutan seorang raksasa yang meminta upeti korban-korban dalam bentuk manusia hidup.

Melalui pagelaran wayang ini, Didik berharap semoga masyarakat bisa mengambil manfaat. Semua bisa hidup ruku, ayem tentrem, gotong royong sesama sesuai dengan semangat Warkaban tersebut.

“Semoga keberadaan Warkaban ini bisa memproduksi sedulur dan persaudaraan,” jelas Didik.

Dalam acara ini, turut hadir secara online dalam ulang tahun Warkaban ke-39 dan memberikan sambutan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pj Bupati Bantul, Budi Wibowo serta Gubernur DIY yang diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan. Ratusan anggota mengikuti acara secara virtual baik melalui aplikasi zoom, siaran langsung Youtube termasuk siaran langsung Youtube Ki Dalang Seno Nugroho. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES