Politik Pilkada Serentak 2020

Dukung Penundaan Pilkada, Pakar Pandemiolog: Nyawa Manusia Sangat Penting

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 18:32 | 51.53k
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020. (Grafis: TIMES Indonesia)
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020. (Grafis: TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, JEMBER – Wacana penundaan Pilkada di masa pandemi Covid-19 juga didukung Pakar Pandemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono.

Pandu mengatakan bahwa pemerintah sebaiknya meninjau ulang pelaksanaan Pilkada Serentak yang sedianya digelar pada Desember 2020 mendatang.

"Dalam kondisi yang belum terkendali seperti ini ada baiknya pelaksanaan Pilkada ditinjau ulang. Kehati-hatian itu penting. Aman jauh lebih penting. Nyawa manusia itu sangat penting, siapapun mereka," kata Pandu saat menjadi narasumber dalam diskusi virtual bertajuk Pilkada Ramah Pandemi? Menanti Jawaban Pasti, Sabtu (10/10/2020).

Dia menuturkan bahwa pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi Covid-19 yang belum terkendali dengan baik menjadi pertaruhan yang tidak sebanding.

"Nyawa manusia itu sangat penting, siapapun mereka. Apalagi para pendukung, masyarakat, atau bahkan pasangan calon (paslon), ketua partai. Mereka kan calon pemimpin yang sudah lama melatih (mengabdikan, Red) diri," tuturnya.

Karena itu, Pandu berpesan agar para paslon lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas-tugas kampanye.

"Paslon hati-hati karena mereka berinteraksi dengan masyarakat banyak yang jika abai sedikit saja bisa tertular. Apakah kita menunggu banyak paslon yang tertular? Kan tidak," ujar Pandu

Menurutnya, seharusnya seluruh paslon dan partai politik ikut mempertimbangkan risiko penularan Covid-19 dalam Pilkada.

"Tapi tidak ada satupun suara partai yang mempertanyakan itu," tandasnya.

Selain itu, dia juga menilai bahwa tidak banyak paslon yang berkampanye menjanjikan akan menangani pandemi dengan lebih baik jika terpilih.

"Dan saya jarang sekali mendengar paslon yang ingin berusaha mengkampanyekan tentang masalah pandemi, bahwa pilihlah saya, saya akan bisa mengendalikan pandemi lebih baik. Kita kan butuh pemimpin yang bisa melindungi masyarakat. Kita nggak butuh pemimpin yang cuma gaya-gayaan. Makin gaya makin kena risiko tertular," pungkasnya.

Karena itu, dia menilai bahwa penundaan Pilkada hingga pandemi Covid-19 dapat dikendalikan dengan baik merupakan pilihan yang perlu dipertimbangkan pemerintah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES