Peristiwa Nasional

UU Cipta Kerja Sah, Wamenlu: Hubungan Ekonomi Indonesia dan AS Semakin Menguat

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 12:55 | 35.11k
Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar. (Foto: Wikipedia)
Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar. (Foto: Wikipedia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia tingkatkan kerja sama perdagangan dengan Amerika Serikat melalui penyelenggaraan Indonesia-US Virtual Business Meeting yang diselenggarakan oleh Kemlu dan KADIN Indonesia Komite Amerika Serikat, Jumat (09/10/2020). Temu bisnis daring ini diikuti oleh 46 perusahaan AS dan 47 perusahaan dari Indonesia, yang berbisnis di 5 sektor unggulan, yaitu apparel, karet, footwear, elektronik, dan furniture. Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar yang turut hadir dalam kegiatan meyakini hubungan ekonomi Indonesia dan AS akan semakin menguat.

“Indonesia telah menyelesaikan proses review GSP dan berharap adanya tanggapan positif dari Pemerintah dalam waktu dekat. Indonesia juga telah mengesahkan UU Cipta Kerja yang merupakan amandemen dari 79 UU yang sudah ada di Indonesia. UU Cipta Kerja adalah upaya untuk meningkatkan kinerja ekonomi nasional dan memperbaiki iklim bisnis melalui penyederhanaan prosedur investasi, mengatasi inkonsistensi aturan, dan memberikan kepastian hukum," ujar Wamenlu Mahendra.

Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Muhammad Lutfi mengatakan bahwa perdagangan Indonesia dan Amerika Serikat tengah menghadapi situasi yang unik dimasa Pandemi Covid-19.

“Meskipun berada dalam situasi pandemi, perdagangan Indonesia ke AS tercatat bertumbuh 7,7% di kuartal pertama 2020. Hal ini menunjukkan bahwa produk-produk Indonesia memiliki potensi yang tinggi untuk masuk ke pasar AS," ucap Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Muhammad Lutfi.

Saat ini, Kemenlu, Kemendag dan beberapa kementrian teknis, di bawah koordinasi Kemenko Bidang Perekonomian, juga sedang melakukan kajian bersama mengenai pembentukan Indonesia-US Limited Trade Deal, untuk lebih mendorong lagi perdagangan kedua negara.

AS merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia. Total nilai perdagangan bilateral antar-kedua negara mencapai USD 27,1 miliar pada tahun 2019, dengan nilai ekspor Indonesia ke AS sebesar USD 17,8 miliar dan nilai impor sebesar USD 9,3 miliar. Perdagangan RI-AS juga mencatat surplus dalam 5 tahun terakhir.

Karena itu, Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar meyakini hubungan ekonomi Indonesia dan AS akan semakin menguat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES