Peristiwa Nasional

Sikapi UU Cipta Kerja, BEM Pesantren Indonesia Siap Baca 4444 Shalawat Asyghil

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 12:07 | 618.30k
Sholawat asyghil. (FOTO: Jalan Shalik)
Sholawat asyghil. (FOTO: Jalan Shalik)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menyikapi polemik Omnibus Law UU Cipta Kerja tak hanya dilakukan dengan turun jalan langsung oleh mahasiswa. Sebagian dari mereka memilih jalan yang lain, seperti membaca shalawat serempak, seperti disiapkan BEM Pesantren se-Indonesia.

Hal itu diniatkan agar UU Cipta Kerja ini bisa berubah kejalan yang baik dan memberikan kemaslahatan bagi rakyat Indonesia dan negeri ini juga bisa terbentengi dari orang zalim.

BEM Pesantren se-Indonesia dengan seluruh anggota dan pengurusnya bakal membacakan shalawat asyghil 4444 kali dirumahnya masing-masing secara serempak.

Presidium Nasional (Presnas) BEM Pesantren Se-Indonesia, Busro Abadin mengatakan, agenda itu akan dilakukan serentak pukul 18.00 WIB Sabtu (10/10/2020) ini. "Setelah shalat magrib dari kediaman masing-masing," katanya kepada TIMES Indonesia.

"Mari teman-teman Mahasiswa Santri seluruh Indonesia menyikapi kontroversi omnibus law cipta kerja kita semua bersikap sesuai kultur kita. Semoga segera ada jalan keluar terbaik. Allah SWT pasti mengijabah doa kita semua," jelasnya.

Menurutnya, jalan yang tepat saat ini dalam menyelesaikan UU Cipta Kerja ini yakni dengan melewati jalur konstitusional, yakni uji materi ke MK. Ia menilai bahwa jalan ini adalah yang lebih baik.

"Kami meminta uji materi ke MK agar pembuat dan pelaksana undang-undang satu persepsi," ujar Presnas BEM Pesantren se-Indonesia ini terkait pro kontra UU Cipta Kerja. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES