Pendidikan

Rayakan Dies Natalis ke-38, UWM Wujudkan Sarjana Berwatak Ksatria

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 11:00 | 46.70k
Rektor UWM Yogyakarta, Prof Dr Edy Suandi Hamid M Ec saat berpidato dalam acara Dies Natalis ke-38 UWM di Pendopo nDalem Mangkubumen. (FOTO: UWM for TIMES Indonesia)
Rektor UWM Yogyakarta, Prof Dr Edy Suandi Hamid M Ec saat berpidato dalam acara Dies Natalis ke-38 UWM di Pendopo nDalem Mangkubumen. (FOTO: UWM for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Universitas Widya Mataram (UWM Yogyakarta menggelar Rapat Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-38 kampus UWM di Pendopo nDalem Mangkubumen.

Dies Natalis UWM tersebut mengangkat tema 'Transformasi Budaya Unggul Untuk UWM Maju' yang dihadiri para pemimpin universitas, fakultas dan kepala unit di lingkungan UWM serta para peserta yang mengikuti secara daring melalui Zoom Video Conference.

Dalam laporan tahunannya di acara ini, Rektor UWM Prof Dr Edy Suandi Hamid M Ec menegaskan jika pandemi Covid-19 faktanya telah membawa dampak bagi dunia pendidikan untuk bertransformasi secara online.

Mengingat begitu cepatnya proses transformasi pembelajaran ini maka perlu adanya keseriusan dan persiapan yang baik untuk menghasilkan output pembelajaran yang optimal.

Di pelaksanaan Dies Natalis ke-38 ini, Edy pun mengucapkan rasa syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga hal tersebut diyakininya sebagai momentum yang besar.

"Kampus UWM didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPH Mangkubumi yang saat ini bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono X," kata Edy dalam siaran tertulisnya, Sabtu (10/10/2020).

Selain itu, Pendirian UWM, jelasnya, sebagai wujud nyata sumbangan para pendiri bagi pembangunan bangsa dan negara khususnya di bidang pendidikan.

Kampus yang menempati Kompleks nDalem Mangkubumen ini diharapkan mampu menghasilkan sarjana, calon pemimpin bangsa yang senantiasa memegang teguh prinsip Hamemayu Hayuning Bawana.

UWM-Yogyakarta-2.jpg

"Dan juga berwatak kesatria, bersikap golong gilig, sengguh ora mingkuh sebagaimana ajaran yang ditanamkan kepada para calon Raja Keraton Yogyakarta," jelasnya.

Edy juga melanjutkan, beberapa program prioritas yang akan dan telah dilaksanakan diantaranya mewujudkan visi UWM dengan prioritas membentuk insan intelektual berkarakter dan berwawasan global serta berbudaya.

"UWM juga berupaya mewujudkan tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggungjawab dan adil," terang pria yang juga anggota Parampara Praja Pemda DIY tersebut.

Bertepatan pada pelaksanaan Dies Natalis tersebut, UWM juga melaunching Buku Kewidyamataraman yang bertujuan untuk mengukuhkan diri sebagai Kampus Berbasis Budaya dan menjadi salah satu elemen penting dalam mewujudkan visi kebudayaan kampus UWM.

Wakil Rektor III UWM Yogyakarta sekaligus Ketua Tim Penulis, Puji Qomariyah S Sos M Si menyatakan, bertepatan dengan usia UWM yang ke-38 tahun ini, Buku Kewidyamataraman Membangun Peradaban dan Pendidikan Berbasis Budaya tersebut memuat sejarah, tata nilai luhur Budaya Mataram, Keistimewaan Yogyakarta, beragam seni tradisi dan keteladanan pendiri kampus UWM.

Diakui Puji, sumber daya budaya menjadi aset Keraton Yogyakarta yang memiliki magnet untuk menggerakkan manusia. Budaya Keraton merupakan titik awal dasar pemikiran-pemikiran unggul mengenai hakikat manusia dan kehidupan.

"Keraton juga menjadi tempat lahirnya dan terhimpunnya berbagai keahlian kreativitas kehidupan yang adil luhung serta nilai-nilai norma dalam menjalani kehidupan dalam mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia dan manusia dengan alamnya," tutup Puji selaku Wakil Rektor III UWM Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES