Politik

Cabup Bandung Kurnia Agustina: Bereskan Isu Lingkungan, Rempug ku Pentahelix

Jumat, 09 Oktober 2020 - 10:47 | 47.77k
Calon Bupati Bandung nomor urut 1 Kurnia Agustina Naser saat kampanye bersama Forum RT/RW, di Alam Santosa, Pasir Impun, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Kamis (8/10/20). (FOTO: Iwa/TIMES Indonesia)
Calon Bupati Bandung nomor urut 1 Kurnia Agustina Naser saat kampanye bersama Forum RT/RW, di Alam Santosa, Pasir Impun, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Kamis (8/10/20). (FOTO: Iwa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Calon Bupati Bandung nomor urut 1 Kurnia Agustina Naser mengakui pembangunan di bidang lingkungan menjadi salah satu sektor yang dianggap paling sulit oleh Kabupaten Bandung. 

Namun, kata Kurnia, dengan konsep Pentahelix, kesulitan tersebut bisa dilalui bersama. Pentahelix adalah konsep pembangunan yang melibatkan peranan akademisi, birokrasi atau pemerintahan, komunitas atau masyarakat, pengusaha, dan media massa.

"Sesungguhnya, isu lingkungan bisa kita kerjakan, kalau dirempug ku Pentahelix atau kalai bahasa di kami mah istilahnya "Sabilulungan"," ujar Teh Nia, sapaan Kurnia, saat kampanye bersama Forum RT/RW, di Alam Santosa, Pasir Impun, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Kamis (8/10/20).

Teh Nia yang juga Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat ini menunjuk contoh, bersama-sama dengan seluruh leading sector dalam hal ini dinas-dinas , termasuk kalangan akademisi, persoalan lingkungan dan kesehatan bisa ditangani dengan baik.

"Kita sudah membuktikan bahwa sinergitas yang terjadi sejauh ini, selama didasari kebersamaan dan kekompakan untuk membangun satu tujuan, alhamdulillah kesulitan-kesulitan itu kita telah lewati," ucap Nia. 

Sebagai Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat, ia menilai kesehatan lingkungan pun sudah meningkat dengan capaian tatanan lingkungan sehat yang distandarkan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri. 
Pada kuartal pertama, kata Nia, pada 2015 silam Pemkab Bandung mendapat predikat Swastisaba Padapa, sebagai bentuk pengakuan terhadap dua tatanan kabupaten sehat, yaitu Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum dan Kawasan Kehidupan Masyarakat Sehat Mandiri.

Pada kuartal berikutnya, tahun 2018, Kabupaten Bandung mendapatkan Swastisaba Wiwerdha. Ini ditingkatkan tatanannya menjadi empat  yaitu Kawasan Pemukiman Sarana Prasarana Umum yang Sehat, Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri, Kawasan Pariwisata Sehat serta Kawasan Ketahanan Pangan dan Gizi.

"Kemudian di kuartal berikutnya tahun 2019, Kabupaten Bandung meraih predikat Swastisaba Wistara yang merupakan predikat tertinggi untuk sebuah kabupaten/kota sehat," imbuh Nia. 

Kabupaten Bandung dinilai telah berhasil melaksanakan lima tatanan/kawasan sehat yaitu: kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum, Kawasan Pariwisata Sehat, Kehidupan Masyarakat yang Mandiri, Ketahanan Pangan dan Gizi, Kehidupan Sosial yang Sehat, serta Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi. 

"Keberhasilan Kabupaten Bandung meraih kategori tertinggi Swastisaba Wistara adalah merupakan buah kerja bersama dan kolaborasi semua elemen masyarakat, termasuk Forum Kabupaten Bandung Sehat dan PKK Kabupaten Bandung, dengan semangat sabilulungan dan konsep Pentahelix tadi," pungkas Kurnia Agustina. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES