Peristiwa Daerah

Soal Desa Wisata, Kemenparekraf Gandeng Universitas Ciputra

Senin, 05 Oktober 2020 - 21:14 | 116.86k
Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi Regional IB (Jawa) di Ijen Suites Resort & Convention Malang pada Kamis (1/10/2020) lalu. (Foto : Universitas Ciputra Surabaya)
Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi Regional IB (Jawa) di Ijen Suites Resort & Convention Malang pada Kamis (1/10/2020) lalu. (Foto : Universitas Ciputra Surabaya)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (PSDM Kemenparekraf) bekerjasama dengan Perguruan Tinggi menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pendampingan Desa Wisata oleh Akademisi Regional IB (Jawa) di Ijen Suites Resort & Convention Malang pada Kamis (1/10/2020) lalu. Dalam hal ini Kemenparkraf juga turut menggandeng Universitas Ciputra Surabaya.

Peserta Bimtek yang berjumlah 45  (empat  puluh lima ) orang diambil dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata binaan Perguruan Tinggi tersebut yaitu Desa Wisata Peniwen dan  Desa Wisata Jambuwer. Narasumber Bimtek diambil dari Akademisi Perguruan Tinggi yang sebelumnya telah mengikuti Training of Trainers (ToT) Pendamping Desa Wisata yang diselenggarakan di 7 (tujuh) titik di seluruh Indonesia.

Para narasumber dari Fakultas Pariwisata  Universitas Ciputra Surabaya yaitu Agoes Tinus Lis Indrianto, S.S., M.Tourism., Ph.D., Rizki Adityaji, S.E., M.Par., Verina Wijaya, S.E., M.Sc.n Adrie Oktavio, S.E., M.M., Hendra, S.E., M.M., dan Agus Sugiharto, S.Sos., M.Si.. Materi Bimtek ini meliputi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability), materi Sadar Wisata dan Pelayanan Prima, serta materi pemasaran (Exploring, Packaging and Presentation).

Agoes Tinus Lis Indrianto, S.S., M.Tourism., Ph.D., selaku Dekan fakultas Pariwisata menjelaskan bahwa kegiatan ini selaku apresiasi pada desa Peniwen dan desa Jambuwer yang selama ini telah di damping dalam mengelola desa wisata.

“Kami menumbuhkan semangat warga des aini dengan konsep kewirausahaan sosial untuk meningkatkan mindset kelompok sadar wisata di Desa Peniwen dan Desa Jambuwer, kami melihat banyak potensi yang dapat meningkatkan nilai ekonomis bagi 2 (dua) desa  itu” ujar Agoes Tinus, Senin (5/10/2020).

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Malang, Made Arya, yang menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kemenparekraf atas terpilihnya Kota Malang sebagai tempat pelaksanaan Bimtek Desa Wisata. Menurutnya Desa Wisata di Kabupaten Malang akan menjadi luar biasa dengan banyaknya peran serta akademisi yang bersinergi dengan seluruh Desa Wisata yang ada di Malang Raya.

“Di Kabupaten Malang ada 378 (tiga ratus tujuh pukuh delapan) Desa, 112 (seratus dua belas) Pokdarwis dan 21 (dua puluh satu) Desa Wisata dan mempunyai 169 (seratus enam puluh sembilan) Daerah Tujuan Wisata. Kalau melihat potensi alam dan budaya masyarakatnya, Kota Malang dan Kabupaten Malang yakin nantinya akan menjadi tujuan wisata nasional maupun internasional," jelasnya.

Made Arya juga mengatakan, pada tahun ini target Kabupaten Malang ada 5 (lima) Desa Wisata berkembang menjadi mandiri diantaranya Desa Peniwen dan Jambuwer. Namun karena Pandemi Covid-19, target tersebut diharapkan tercapai di tahun 2021. Untuk mewujudkan target tersebut Kabupaten Malang sudah berkolaborasi dengan semua Organisasi Pemerintah Daerah (OPD).

Sementara itu Kemenparekraf yang diwakili oleh Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Regional I, Desty Murniati, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan Bimtek ini salah satunya adalah sebagai pembekalan pokdarwis/pengelola Desa Wisata dalam hal protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru agar dapat diterapkan dalam pengembangan Desa Wisata.

“Tujuan Bimtek ini adalah memberikan pembekalan Pokdarwis/pengelola Desa Wisata, selain untuk memberi pengetahuan mengenai Pengembangan Potensi Produk unggulan di Desa Wisata,” ucapnya.

Perlu diketahui kegiatan Bimtek Pendampingan Desa Wisata yang digelar Kemenparekraf tersebut telah menerapkan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun/menggunakan hand sanitizer, dan menjaga jarak fisik selama kegiatan berlangsung. Sebelum Bimtek dimulai, seluruh Peserta dan Panitia serta Narasumber juga mendapatkan tes rapid dan baru dapat mengikuti kegiatan setelah dinyatakan hasil tesnya non-reaktif. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES