Peristiwa Nasional 3M Lawan Covid

Kisah Wendy Miharja Terbebas Derita Covid-19

Kamis, 01 Oktober 2020 - 22:40 | 262.72k
Sosok Wendy Miharja. (Foto: Tangkapan layar)
Sosok Wendy Miharja. (Foto: Tangkapan layar)

TIMESINDONESIA, SURABAYA –  

Wendy Miharja mengaku baru saja sembuh dari Covid-19. Melalui video, ia mengabarkan kondisinya saat ini dan mengajak publik lebih waspada. 

"Saya membuat video ini karena saya melihat ada beberapa teman masih belum terlalu care dan aware. Bahkan merasa bahwa ini adalah hanya akal-akalan pemerintah saja," ungkap warga Surabaya tersebut.

"Saya bilang enggak, memang virus ini ada dan ini berbahaya jadi kita memang harus berhati-hati," tambah direktur marketing salah satu perusahaan otomotif tersebut. 

Lebih lanjut, ia bercerita awal mula terpapar Corona. Pada 25 Agustus lalu, Wendy melakukan meeting di dalam sebuah restoran ber-AC.

Namun ternyata hal tersebut merupakan kesalahan yang fatal. Sebab, ternyata salah satu dari rekan yang hadir dalam meeting berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Kita berenam akhirnya semua positif, besoknya tiga hari kemudian ternyata saya mulai sakit tenggorokan dan kemudian saya mulai demam," kisahnya. 

Pada 28-31 Agustus, ia menderita demam tapi masih bisa melakukan aktifitas. Keesokan harinya, 1 September 2020, Wendy sudah mulai kehilangan penciuman. Kaget dan panik, ia langsung mengkonsumsi obat-obatan China. Akan tetapi hal itu tidak jua membantu. 

Walaupun mencoba isolasi diri di rumah dengan obat-obat tersebut, dan bahkan ia sudah mencoba memberikan juga obat itu kepada 30-an orang temannya, namun gejala yang dialami tak kunjung reda. 

"Mereka sembuh tapi saya nggak bisa sembuh," tambahnya dalam video itu.

Pada 6 september ia langsung disuruh oleh saudaranya untuk periksa ke rumah sakit. Nafas Wendy mulai tersengal. Karena paru-parunya ternyata diketahui telah terpapar pneumonia bilateral akibat Covid-19. 

"Paru-paru kiri sudah kena Covid 2/3, tertutup. Paru-paru kanan sudah hampir setengah tertutup," katanya. 

Ia pun harus berjuang keras apalagi dokter sempat hendak memasang ventilator. Namun pada akhirnya Ia hanya mengkonsumsi obat selama perawatan. 

Wendy mengaku tidak tahan karena obat tersebut sangat keras. Ia juga menghabiskan belasan infus, suntikan dan obat minum. 

Pada tanggal 7-9 September, Wendy sempat koma atau tidak sadarkan diri beberapa kali.

"Koko yang di Shanghai sempat tanggal 7 itu bilang mau menarik saya dan sudah siapkan pesawat untuk saya, berangkatin ke Shanghai untuk dilakukan pengobatan di sana," ujarnya. 

Namun Tuhan berkata lain. Wendy akhirnya bisa melewati masa kritis tersebut. Dia juga ingin menyampaikan pada siapa saja sebuah pesan. Bahwa orang yang terkena Covid-19 ini tidak boleh terkontaminasi energi negatif.

"Mereka harus mendapatkan energi positif  jangan ada saudara yang telepon mereka kemudian membuat mereka sedih dan apalagi juga sama-sama menangis dan sebagainya karena bisa membuat mereka sesak napas, itu salah satunya," paparnya. 

Selama menjalani perawatan, saudara perempuan (cece) Wendy memantau secara online hampir 15 jam setiap harinya.

"Sehingga setiap kondisi saya dia tahu dan langsung lapor ke saudara-saudara yang juga dokter untuk berkoordinasi dengab dokter yang merawat saya di NatHos," kisahnya. 

"Badan saya hampir tidak tahan terima obat dan hampir tidak kuat melawan virus ini. Sudah beberapa kali pingsan atau koma. Saya tahu dari cece saya tersebut," tambahnya.

Pada akhirnya, keluarga bisa bernapas lega saat Wendy dinyatakan sembuh. Wendy, sangat bersyukur karena ia sembuh sempurna. Sebab, paru-paru orang sembuh dari Covid-19 rata-rata mengalami cacat. 

"Puji Tuhan saya sembuh sempurna, ada di video saya di Instagram, dokter yang merawat sampai bingung geleng-geleng kepala, dia bilang amazing, ini mukjizat karena saya sudah parah sekali pada saat masuk sudah terlambat," ungkap Wendy. 

Tak henti Wendy mengungkapkan kebesaran dan mukjizat Tuhan dan mengajak masyarakat agar tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan.

"Satu hal bahwa Tuhan itu luar biasa, Tuhan itu baik, Tuhan itu sudah menjaga saya dan memberikan saya kesembuhan yang sempurna, organ tubuh saja dia berikan yang baru sesuai dengan permintaan saya," ungkap Wendy penuh syukur. 

"So teman-teman jangan pernah meremehkan penyakit ini, jangan pernah melanggar protokol kesehatan tetap pergunakan masker. Tuhan kita luar biasa Tuhan Yesus luar biasa sudah menyembuhkan saya," imbuh Wendy Miharja saat bercerita tentang kesembuhannya dari Covid-19. (*)

***

Pesan Redaksi

Mari bersama-sama melawan Covid-19. TIMES Indonesia mengajak seluruh pembaca ikut mengkampanyekan gerakan 3M Lawan Covid, dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas apapun sehari-hari. Ingat pesan Ibu, pakai masker, selalu cuci tangan dan selalu jaga jarak serta hindari kerumunan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES