Pendidikan

Cara Taman Kanak Kanak di Bantul Berinovasi Belajar Daring

Kamis, 01 Oktober 2020 - 00:16 | 105.63k
Seorang guru TK Pembina negeri di depan pintu masuk sekolah. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Seorang guru TK Pembina negeri di depan pintu masuk sekolah. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANTUL – Kehadiran guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Taman Kanak-Kanak (TK) masih sangat dibutuhkan. Sehingga sekolah harus berinovasi agar KBM yang digelar secara online tetap dapat menghadirkan sosok guru sebagai pengajar. Sehingga tidak mengendorkan semangat siswa untuk belajar secara online.  

Berbagai terobosan dilakukan oleh sekolah agar dapat memenuhi kebutuhan ini. Seperti TK Negeri Pembina Bantul yang membuat video guru mengajar di setiap awal pekan.

Kepala TK Negeri Pembina Zulianti menjelaskan melalui video guru menyampaikan tugas selama satu minggu. Selanjutnya siswa mengumpulkan tugas secara online. 

"Video ini diharapkan dapat mewakili proses tatap muka," jelas Zulianti. 

Sebagai salah satu TK Negeri di Bantul, pembuatan video guru mengajar dibiayai dengan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP). Sehingga pembelajaran online bagi 135 siswa dapat berjalan lancar. Dengan alokasi Rp 300 ribu setiap siswa dalam satu tahun ajaran sebelum pandemi digunakan untuk pengadaan bahan ajar. 

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko menjelaskan hanya terdapat 7 TK negeri di Bantul yang mendapat BOP. Dengan jumlah siswa 450 dan alokasi Rp 300 Juta untuk setiap siswa. Alokasi anggaran tahun ini Rp 135 Juta. 

Berdasarkan aturan BOP digunakan untuk mendukung kegiatan pendidikan. Baik yang berupa personal maupun non personal. Namun di tengah pandemi yang menerapkan sistem pembelajaran online. Pemanfaatan BOP dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran online. 

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Bantul Trisna Manurung memastikan pembelajaran secara online masih akan dilakukan. Menyusul keputusan Gubernur DIY Sri Sultan HB X memperpanjang masa tanggap darurat hingga 30 Oktober 2020. 

Sehingga penanganan Covid-19 masih menjadi prioritas bagi Pemkab Bantul. Termasuk dalam penggunaan anggaran yang masih fokus untuk penanganan Covid-19. Termasuk pembelajaran secara online, untuk menekan angka penularan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES