Peristiwa Daerah

Kampung Pancasila, Saksi Pergolakan Tahun 65 di Kota Batu

Rabu, 30 September 2020 - 21:26 | 97.76k
Gedung Balai Desa Tulungrejo yang menjadi saksi perjalanan perjuangan kemerdekaan di Indonesia. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Gedung Balai Desa Tulungrejo yang menjadi saksi perjalanan perjuangan kemerdekaan di Indonesia. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Bendera Merah Putih hari ini berkibar di Balai Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Kesan sakral begitu terasa karena bendera ini dikibarkan di gedung berarsitektur kuno di kampung yang disebut Kampung Pancasila

Gedung Balai Desa Tulungrejo yang dibangun tahun 1909 banyak menjadi saksi sejarah perkembangan negara. Bukan saja, saat Presiden RI pertama, Ir Soekarno banyak menghasilkan keputusan penting di Taman Rekreasi Selecta yang berada di desa ini, namun juga saksi sejarah penting lainnya.

Balai Desa Tulungrejo 2

Seperti saksi sejarah pergolakan politik yang terjadi pada tahun 1965. Hingga saat ini di desa ini terdapat sebuah Kampung yang diberi nama Kampung Pancasila. Sama sekali tidak ada monumen atau pun tanda lain yang membuat kampung ini diberi nama Kampung Pancasila.

Namun ketika kita menanyakan dimana letak Kampung Pancasila, semua warga Desa Tulungrejo bisa langsung menunjukkan dimana kampung ini berada. Menurut Kades Tulungrejo, Suliono, nama Kampung Pancasila sudah dikenal turun temurun.

“Memang tidak ada satu pun tetenger yang ada, karena saat itu memang dulu nama Kampung Pancasila ini diproklamirkan warga untuk menegaskan identitas dan membentengi warga dari paham komunis,” ujar Suliono berkisah.

Saat pergolakan politik saat itu, paham komunis terus disebarkan oleh organisasi sayap PKI yang tumbuh subur di eranya. Lewat seni pertunjukan dan karnaval PKI mencoba merebut simpati masyarakat saat itu.

Ia menjelaskan keberadaan Kampung Pancasila ini bermula dengan menjamurnya organisasi- organisasi berfaham non Pancasila. Di antaranya, Gerwani, BTI, Pemuda Rakyat dan organisasi sayap lainnya. Warga di satu RW ini mempertegas penolakan mereka dengan menyebut tempat tinggal mereka dengan sebutan Kampung Pancasila.

"Warga yang tetap berpaham Pancasila ini kemudian membuka jalan poros di Dusun Wonorejo yang kemudian dinamakan Kampung Pancasila ini,"kata Kepala Desa.

Cara ini ternyata tidak hanya membangun semangat warga untuk membentengi diri dari paham komunis, namun juga membuat PKI keder ketika akan masuk kampung ini.

Ia pun mengatakan tidak hanya memproklamirkan nama Kampung mereka Pancasila, namun warga benar-benar mengamalkan lima sila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Kampung Pancasila ini memiliki toleransi umat beragama yang sangat kuat, serta sikap kegotongroyongan yang sangat tinggi. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES