Indonesia Positif

Dua Tahun Dampingi Ibunda Cuci Darah, Dewi Andalkan JKN-KIS

Rabu, 30 September 2020 - 18:00 | 50.16k
Dewi Qomarimasari mendampingi ibunya cuci darah dengan menggunakan Program JKN-KIS. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Dewi Qomarimasari mendampingi ibunya cuci darah dengan menggunakan Program JKN-KIS. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Keberadaan Program JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat) selama lebih dari 6 tahun telah membawa banyak manfaat bagi banyak masyarakat di wilayah Indonesia.

Salah satunya Dewi Qomarimasari. Ibu berusia 49 tahun asal Jember ini mengaku JKN-KIS sangat berarti bagi diri dan keluarganya.

Selama kurang lebih dua tahun, Dewi terus mendampingi ibunya untuk menjalani pengobatan cuci darah dengan menggunakan jaminan kesehatan JKN-KIS.

"Sejak divonis gagal ginjal oleh dokter, saya bertekad untuk tetap mendampingi ibu dan memberikan yang terbaik. Termasuk dengan mendaftarkan ibu dalam Program JKN-KIS menjadi pilihan yang tepat saat itu. Dan mempercayakan semua pengobatan ibu dengan JKN,” ungkap Dewi saat ditemui beberapa waktu lalu.

Dewi mengaku telah mendaftarkan sang ibunda beserta keluarga jauh-jauh hari. Hal ini dikarenakan, di tempatnya bekerja telah banyak karyawannya yang terbantu biaya pengobatan dengan menjadi peserta JKN.

“Saya tahu biaya sekali cuci darah itu tidak murah, sekali cuci darah bisa Rp 800 ribu sampai Rp 1,8 juta tergantung tipe rumah sakitnya. Itu kalau dengan biaya mandiri. Bisa dibayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan karena ibu harus cuci darah seminggu dua kali," curhatnya.

Menurutnya, pelayan yang diberikan dengan menggunakan JKN juga sangat baik. Tidak ada perbedaan pasien umum maupunn pasien menggunakan JKN.

Ditambah lagi prosedur pelayanan cuci darah juga lebih mudah yaitu dengan danya sistem pendaftaran finger print (sidik jari) setiap melakukan pengobatan di rumah sakit.

“Pelayan HD sudah pakai sidik jadi, jadi makin simple. Dari awal BPJS lahir saya mengamati, seperti bayi baru lahir pasti perlu banyak belajar dan dikembangkan. Diperbaiki pola asuhnya, sampai tumbuh dewasa dengan baik. Begitu juga program ini, mulai dari adanya keluhan kemudian banyak perbaikan dan inovasi-inovasi yang dikembangkan membuat program ini semakin baik. Dan banyak memberikan kemudahan dalam hal pelayanan kesehatan," jelasnya.

Dia berharap seiring dengan tumbuh dan berkembangnya Program JKN-KIS ini, banyak masyarakat juga semakin paham dan juga meyakini bahwa program ini harus dimiliki oleh setiap orang.

"Kalau manfaatnya banyak kenapa tidak kita dukung, mengikuti Program JKN-KIS ini tidak ada ruginya. Iuran yang kita bayarkan juga akan kembali ke kita lagi nantinya. Kalau kita tidak sakit, nantinya bisa dimanfaatkan juga untuk keluarga kita. Seperti saat ini, iuran saya dan juga iuran peserta lain ikut membantu biaya pengobatan ibu saya," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES