Olahraga

Persib Bandung Ingin Menetap di Yogyakarta 

Selasa, 29 September 2020 - 07:51 | 27.22k
Para pemain Persib Bandung saat mengikuti sejumlah jadwal latihan di lapangan (FOTO: Instagram/Persib Bandung)
Para pemain Persib Bandung saat mengikuti sejumlah jadwal latihan di lapangan (FOTO: Instagram/Persib Bandung)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Demi masa recovery lebih baik menjalani dua partai tandang, Persib Bandung akan menetap sementara di Yogyakarta. Tim arahan Robert Alberts akan menghadapi PSM Makassar (4/10/2020) di Stadion Sultan Agung Bantul, berlanjut menantang Barito Putera di Stadion Maguwoharjo Sleman (10/10/2020).

"Kami akan tinggal di Yogya karena ada jeda waktu enam hari di antara pertandingan. Permintaan saya sebulan lalu, ingin memindahkan laga kedua yang dimainkan tanggal 10 agar dimajukan dua hari. Tapi itu tidak berubah. Andai kami pulang dahulu ke Bandung akan menghabiskan banyak waktu di perjalanan, jadi kami memutuskan tinggal di Yogya," papar Robert kepada awak media di Jakarta, Selasa (29/9/2020).

Akan menjadi pekerjaan rumah selanjutnya, Persib harus mencari lapangan untuk berlatih selama di sana. Sedikit sulit lantaran banyak klub yang memilih Yogyakarta sebagai kota untuk menetap selama menjalani lanjutan Liga 1 2020. Robert berharap mendapatkan lapangan latihan yang baik selama melakukan persiapan di sana. 

"Masalahnya adalah lapangan, tentunya karena ada banyak tim yang bermarkas di Yogya dan mereka sudah lebih dulu memesan lapangan jadi mereka pasti menjadi prioritas. Kami masih mencari lapangan latihan yang bagus dan mari berharap kami bisa menemukan lapangan untuk berlatih supaya kami bisa melakukan persiapan terbaik di Yogya," tutur Robert. 

Persib akan mulai melakukan perjalanan ke Jawa Tengah pada Kamis (1/10/2020). Tim sampai membawa makanan sendiri dalam perjalanan tersebut demi menghindari pemberhentian di tengah jalan. Protokol kesehatan disiplin dilakukan, Robert tidak ingin anak-anak asuhnya terpapar Covid-19 saat melakukan perjalanan. 

"Persib pergi hari Kamis, tanggal 1. Karena kami mengantisipasi perjalanan bus selama 10 jam. Kami menyiapkan juga makanan sendiri ketika perjalanan jadi kami tidak perlu berhenti membeli makanan karena itu berkaitan dengan prosedur keselamatan dan protokol kesehatan, kebersihan," kata Robert. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES