Pemerintahan

Covid-19 Kembali Merebak, Pemkab Banyumas Gelar Rapat Koordinasi

Senin, 28 September 2020 - 20:24 | 31.10k
Bupati dan jajaran Forkopimda gelar rapat pembentukan satkorvid di pendopi Si Panji. (FOTO:Parsito/TIMES Indonesia)
Bupati dan jajaran Forkopimda gelar rapat pembentukan satkorvid di pendopi Si Panji. (FOTO:Parsito/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Rapat Covid-19 dilaksanakan Senin (28/9/2020) difokuskan pada kasus santri pondok pesantren yang tertular virus Corona. Acara ini dilaksanakan di Pendopo Sipanji Purwokerto yang dihadiri jajaran Pemkab Banyumas dan pihak terkait.

Hadir di acara ini Bupati, Wakil Bupati, perwakilan DPRD, MUI, PCNU, Kejaksaan, TNI, POLRESTA, kepala dinas, Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama, perwakilan pondok pesantren, dan perwakilan dari organisasi lain.

Seperti diketahui Covid19 di Banyumas belakangan meningkat kembali. Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto, SKM, MKes mengatakan kasus Covid-19 di Banyumas sudah mencapai 516 positif dengan total pasien sembuh 345 orang.

"Total positif Covid di Banyumas sudah mencapai 516, total pasien sembuh 345 orang dengan jumlah positif tertinggi pada bulan September yaitu 206 orang dengan total swab yang sudah dilaksanakan sebanyak 12.436," tuturnya.

rapat-pembentukan-satkorvid.jpg

Sadiyanto menambahkan, para santri yang sakit nantinya akan diadakan program screening yang akan dilaksanakan dengan kerjasama bersama puskesmas.

Yang dilaksanakan dengan melihat pondok pesantren mana yang lebih urgent, sehingga dapat di atasi terlebih dahulu dan dapat diketahui hasilnya dalam sebulan kedepan bahwa pondok pesantren tersebut sudah clear.

"Screening ini dilakukan dengan melihat urgensi dilapangan, melihat mana dulu yang lebih urgent. Sehingga dapat diketahui sebulan kedepannya bahwa pesantren sudah clear," ujarnya.

Dengan kasus yang menimpa para santri di pesantren ini, Ketua RMI Nahdlatul Ulama KH Dr Roqib, MAg, yang merupakan ikatan pondok pesantren di bawah koordinasi NU, mengatakan akan dikoordinasikan antara RMI Jawa Tengah yang memiliki program Jogo Santri Jogo Kyai dengan FKPP, Gubernur, dan Dinkes.

Ketua RMI mengatakan akan membentuk Satkorcovid19. "Satkorcovid19 ini nantinya bertugas untuk melakukan pemetaan diinternal dan juga melakukan edukasi bersama RMI pusat secara online," ujarnya.

Mengenai permasalahan yang terjadi di pesantren, KH. Dr. Roqib, M.Ag mengatakan banyak santri yang mengeluh mengenai kedatangan pihak Dinkes.

"Banyak santri yang lari tunggang-langgang ketika mendengar adanya kabar akan diadakan swab dan ketika mendengar sirine ambulance yang datang ke pondok pesantren," tambahnya.

Dalam rapat tersebut Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein mengatakan tidak akan mengambil langkah apapun sebelum melakukan koordinasi dengan Kesatuan Covid RMI. Untuk masalah ini sebelum melakukan tindakan, harus melakukan koordinasi dengan kesatuan Covid RMI.

"Kemudian membuat organisasi yang terdiri dari seluruh perwakilan organisasi yang bertujuan untuk mengkoordinasikan mengenai langkah yang dapat dilakukan yang kemudian diketahui oleh seluruh perwakilan organisasi." ungkapnya dalam rapat Pemkab Banyumas dan pihak terkait. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES