Peristiwa Daerah

Produktif Menulis di Masa Pandemi. Pria Jombang Ini Terbitkan 3 Buku

Senin, 28 September 2020 - 20:02 | 100.86k
Mukani, Pegiat literasi Kabupaten Jombang (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Mukani, Pegiat literasi Kabupaten Jombang (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMABANG – Dampak pandemi Covid-19 membuat semua orang harus beraktivitas dari rumah saja. Hal tersebut, malah membuat Mukani (39), pria asal Kabupaten Jombang menjadi lebih produktif dalam menulis.

Setidaknya selama pandemi, laki-laki yang kesehariannya menjadi seorang Pegawai Negri Sipil (PNS) di SMAN 1 Jombang ini mampu menerbitkan 3 buku dan beberapa karya tulis ilmiah dalam bentuk jurnal baik nasional maupun internasional.

Kepada TIMES Indonesia Mukani menceritakan, jika ia mulai menekuni dunia jurnalis sejak ia menempuh pendidikan S-1 di UIN Sunan Apel Surabaya. Menurutnya menulis merupakan suatu kebutuhan pribadi dan menjadikannya menjadi candu dan hobi.

Pria yang juga salah satu dosen di STIT Al Urwatul Wutsqo Jombang dan STAI Darusalam Nganjuk ini mengatakan dulu ia mengenal jurnalistik, awalnya sebuah keterpaksaan demi menambah uang saku saat kuliah,

"Dengan menulis resensi buku dan berlanjut menulis opini, bahkan di media cetak nasional, itu berlanjut hingga lanjut kuliah S-2 sampai sekarang. Sehari saja tidak membaca atau tidak menulis malah membuat otak saya pusing," ungkap Mukani, Senin (28/9/2020).

Pria kelahiran Nganjuk, 14 Maret 1981 ini terispirasi menulis karena ingin menyampaikan inspirasinya. Karena ia merasa bukan siapa-siapa dan saat itu masih menjadi mahasiswa dengan idealisme sangat kuat untuk membela rakyat lemah. 

"Nah, saya berpikir bagaimana ide-ide itu bisa disampaikan dan didialektikakan kepada masyarakat umum? Ya lewat tulisan tentunya, dengan media massa sebagai jembatan menyampaikan inspirasi tersebut," jelasnya.

Sampai musim pandemi ini, setidaknya sudah ada 13 judul buku yang ia terbitkan. ltu semua mulai proses seleksi yang ketat di penerbit karena semua melalui sistem royalti alias major publish.

"Sejak Maret kemarin, sudah ada 3 naskah buku yang saya kirim ke penerbit. Itu belum termasuk artikel di jurnal ilmiah dan opini di koran dan majalah. Karena memang besik saya di kepenulisan ilmiah," bebernya.

Tambah Mukani, ia juga punya satu mimpi yaitu suatu saat tradisi literasi di negeri ini terus meningkat, terutama di kalangan dunia pendidikan, terlebih bagi para guru dan dosen. Karena bagi pendidik, menulis itu sudah kebutuhan yang bersifat wajib dan primer, terutama di era sekarang.

Untuk mewujudkan mimpinya itu,  Mukani mendirikan Griya Pustaka Kayangan (GBK) di kediamannya di Desa Kayangan, Cukir, Diwek, Kabupaten Jombang sebagai wadah untuk mengajak para kolega dalam mendorong tradisi literasi, baik produknya berbentuk buku, jurnal, opini, taman baca dan sebagainya. (*)

"GPK saya harapkan bisa mewadahi dan menjembatani bagi para penulis pemula untuk makin mengasah diri dalam menulis. Termasuk juga para pendidik yang ingin meningkatkan kompetensinya dalam dunia kepenulisan," ujar Mukani, yang juga sebagai alumni Pondok Pesantren Seblak Jombang ini.

Mukani berpesan, di Era seperti sekarang makin menuntut kemampuan dalam menuangkan ide pada sebuah tulisan. Dunia pendidikan akan makin maju jika tradisi literasi terus menguat. Tidak hanya membaca, tapi juga menulis. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES