Otomotif

Peringati BKSN, SMP Pius Cilacap Gelar Lomba Nyanyi Tunggal

Senin, 28 September 2020 - 18:57 | 100.77k
Setiap anak diharapkan memahami kitab suci. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
Setiap anak diharapkan memahami kitab suci. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CILACAP – Bulan September saat ini dicanangkan sebagai bulan kitab suci nasional (BKSN) oleh gereja katolik. Sehingga Lomba Menyanyi Tunggal di SMP Pius Cilacap digelar untuk memperingati BKSN tersebut.

Hal ini dikatakan Bilhelmus Wagonoy, guru agama Katolik di SMP Pius Cilacap, yang juga ketua pelaksana lomba tersebut.

"Sehingga setiap anak diharapkan memahami kitab suci. Di SMP Pius anak-anak memahami kitab suci tidak begitu mudah. Maka dari itu, kami libatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan kerohanian, seperti menyanyi tunggal yang ditayangkan lewat live streaming," kata Bilhelmus.

Setiap anak diharapkan memahami kitab suci b

Kenapa live streaming, katanya. Karena tidak bisa berjumpa secara langsung dengan anak-anak.

"Kami rindu, kami kangen untuk ketemu anak-anak yang sudah hampir setengah tahun lebih tidak berjumpa dengan anak-anak. Rasa rindu, rasa kangen kami dengan anak-anak. Maka, dengan kegiatan ini kami ingin menyentuh hati anak-anak," ungkap Bilhelmus.

Ia berkomitmen tetap mencintai mereka. Apalagi Tuhan yang menciptakan mereka pasti sangat mencintai mereka. Lomba ini pesertanya diambil dari perwakilan kelas. Tiap kelas 2 orang putra dan putri.

Nantinya akan diambil tiga juara. Putra dan putri. Sekaligus untuk pemilihan Pius Idol. Juaranya 1, 2, 3 putra dan putri. "Pius Idol dipilih dari siapa saja yang nonton live streaming. Siapa yang terbanyak dipilih akan menyandang Pius Idol 2020," kata Wagonoy.

Ditanya hadiah untuk para pemenang, ia mengatakan bahwa karena ini di rumah, hadiahnya nanti diberikan pada saat masuk sekolah kembali. Sebab, saat ini sedang pandemi Covid-19, hal itu dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dalam protokol kesehatan demi keselamatan bersama.

Harapannya tetap jaga kesehatan. Yang paling penting dan yakin bahwa di balik perisiwa ini Tuhan pasti punya rencana indah untuk kehidupan kita.

"Jangan pernah ragu, jangan pernah takut. Kalau kita berusaha, rezeki Tuhan akan mengalir dalam kehidupan kita. Terimakasih kepada orang tua yang terus mendukung kami sehingga acara ini terus berjalan dengan baik," ungkap Wagonoy.

Acara ini akan rutin diadakan setiap tahun pada setiap bulan September selama 1 minggu, mulai hari Senin sampai Minggu diadakan di sekolah. "Tema tahun ini Mewartakan Kabar Baik di Tengah Krisis Iman dan Identitas.

Setiap anak diharapkan memahami kitab suci c

Kenapa tempat ini diambil persis dengan situasi yang kita alami saat ini karena banyak orang yang krisis iman, banyak orang yang krisis identitas. Takut akan peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini," imbuhnya.

Mari kita sandarkan kepada Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kehidupan kita. "Dan ini kali pertama. Besok agendanya membaca kitab suci. Juga ada lukisan, yang dikirim ke sekolah dan  sudah diseleksi. Tinggal 10 lukisan yang terbaik," ucapnya.

Salah satu peserta bernama Faustina Luna Mevita kelas 9B mengatakan mengikuti lomba menyanyi tunggal BKSN pastinya senang bisa ikut ambil bagian dalam lomba nyanyi tunggal virtual ini, sekaligus menambah pengalaman dalam lomba virtual seperti ini.

Tentang latihan atau persiapan lomba yang diikuti, Faustina menyebut berlatih dengan guru seni budaya, sekaligus pencipta lagunya sendiri, yaitu Pak Niko di mana latihan pertama ia dibantu cara menemukan nada dasar yang pas.

"Lalu latihan kedua saya dikasih saran untuk menambahkan improvisasi pada bagian-bagian yang kosong. Dalam latihan saya juga dibantu teman-teman saya yang juga menjadi peserta lomba virtual ini," ungkap salah satu siswa SMP Pius Cilacap ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES