Kuliner

Mengenal Gilo-Gilo, Gerobak Kuliner Murah Masyarakat Semarang

Selasa, 29 September 2020 - 04:51 | 242.82k
Salah satu penjual gilo-gilo yang ada di Semarang saat menunggu pembeli. (Foto: Eko Santoso/TIMES Indonesia)
Salah satu penjual gilo-gilo yang ada di Semarang saat menunggu pembeli. (Foto: Eko Santoso/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SEMARANGGilo-gilo merupakan gerobak dorong yang menjajakan aneka jajanan murah di Kota Semarang. Keberadaan gilo-gilo ini tidak terpusat di suatu lokasi tempat, melainkan ada di pusat kota hingga ke pinggiran.

Satu di antara penjual gilo-gilo adalah Marwoto (45), yang biasa mangkal di Jalan Pattimura Semarang. Dirinya menyatakan jika istilah gilo-gilo berasal dari bahasa Jawa yakni 'niki lo-niki lo' yang lama kelamaan menjadi gilo-gilo.

Dalam gerobaknya tersebut Marwoto menjual aneka jajanan, mulai dari gorengan, lumpia, bakwan, martabak sayur, arem-arem, sate keong, semangka, pepaya, melon, nasi kucing, nanas dan minuman yang dibungkus plastik kecil.

"Harga per jajan terjangkau dan murah meriah. Saya jual mulai dari Rp 1.000 sampai Rp 3.000," ungkapnya pada Times Indonesia, Senin (28/09/2020).

Menurutnya tidak hanya para tukang ojek dan masyarkat yang melintas, dagangan Marwoto juga dilarisi oleh pegawai kantor yang dekat dirinya mangkal. Para pembeli bisa duduk menikmati jajanan atau dengan berdiri.

Gerobak gilo-gilonya mulai laris sekitar pukul 12.00 WIB, saat para pegawai istirahat. Meski kerap mangkal di lokasi tertentu, dirinya tetap berkeliling ke berbagai area.

Marwoto yang telah  puluhan tahun berjualan menambahkan, jika seiring perkembangan zaman, gerobak dorong gilo-gilo banyak dimodifikasi. Tak terkecuali gerobak gilo-gilo miliknya.

Dia menambahkan sebuah mesin motor pada gerobaknya. Tujuannya agar daya dan luas jelajah lebih tinggi ketika dibawa berkeliling. "Dulu punya saya berupa gerobak dorong. Karena jalanan turun naik, gerobak saya tambahi motor," paparnya.

Namun, dia menjelaskan gerobak gilo-gilo yang dimodifikasi itu tak banyak. Sampai sekarang masih banyak penjual gilo-gilo di Kota Semarang yang menggunakan gerobak dorong alias jalan kaki berkeliling mendorong gerobaknya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES