Politik Pilkada Serentak 2020

Ini Kiprah 'Cabup Termiskin' Muhamad Sholihin Sebelum Maju di Pilbup Indramayu

Senin, 28 September 2020 - 15:42 | 261.39k
 Calon Bupati Indramayu Muhamad Sholihin. (Foto: dok. pribadi Muhamad Sholihin)
Calon Bupati Indramayu Muhamad Sholihin. (Foto: dok. pribadi Muhamad Sholihin)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Nama Calon Bupati Indramayu Muhamad Sholihin belakangan ramai diperbincangkan publik. Ini karena politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjadi Cabup termiskin pada Pilbup Indramayu 2020.

Dikutip dari laman https://elhkpn.kpk.go.id/, total harta kekayaan pria kelahiran Indramayu 7 Mei 1979 itu 'hanya' sebesar Rp 72 juta. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), warga Desa Amis Kecamatan Cikedung Indramayu itu bahkan tak memiliki aset rumah dan bangunan.

Sholihin yang menjabat Ketua DPC PKB Indramayu hanya memiliki aset berupa kendaraan bermotor senilai Rp 230 juta dan kas/setara kas sebesar Rp 32 juta. Dalam LHKPN, Sholihin tercatat memiliki utang sebesar Rp190 juta. 

Laporan tersebut diumumkan dengan catatan lengkap pada 20 Mei 2019.

Namun karir politik Solihin bisa dibilang moncer. Pertama kali maju sebagai calon anggota legislatif pada 2014, dirinya langsung terpilih mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) 4 Kecamatan Cikedung, Terisi, Losarang dan Lelea.

Periode berikutnya pada 2019, suami dari Umriyah itu kembali melenggang ke kursi dewan dan didapuk sebagai Wakil Ketua DPRD.

Keberhasilan Sholihin dalam kancah politik tidak terlepas dari kegemarannya aktif dalam berorganisasi. Bahkan sejak duduk di bangku sekolah, ayah tiga orang anak itu aktif di OSIS MAN Tambak Beras Jombang pada 1996. 

Selain pendidikan formal ia juga menjalani pendidikan agama di Ponpes Babakan Ciwaringin Cirebon pada tahun 1992, Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang pada 1995, Ponpes Krapyak Yogyakarta pada 1998 dan Ponpes Nurul Ummah Kota Gede D.I. Yogyakarta.

Kecintaannya pada pesantren menjadikan Sholihin Ketua Ikatan Santri Karesidenan Cirebon (ISKC) Ponpes Bahrul Ulum Jombang 1996.

Selepas dari pesantren, ia kemudian melanjutkan studi di Fakultas Ushuludin Institut Agama Islam Negeri (IAIN, sekarang UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Selama menempuh pendidikan tinggi, Sholihin menjadi aktivis kampus yang aktif di berbagai organisasi mahasiswa baik intra maupun ekstra universitas.

Di antaranya PMII Fakultas Ushuludin IAIN Sunan Kali Jaga, Pencak Silat Cepedi IAIN Sunan Kali Jaga, Senat Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kali Jaga, KAPMI Yogyakarta serta Sanggar Seni Loyang KAPMI Yogyakarta.

Kembali ke tanah kelahiran, Sholihin langsung terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Cikedung Indramayu.

Tak hanya di partai politik, ia juga aktif di Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam), Gerakan Nasional Kehutanan dan Lingkungan Hidup (GNKL) PCNU Indramayu.

Selain itu, Sholihin juga tercatat sebagai pucuk pimpinan di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) dan Paguyuban Dharma Ayu Tahun 2015.

Meski sebagai anak petani, Sholihin mengaku tak gentar bertarung dalam kontestasi politik. Termasuk saat dirinya diberikan amanah dari partai untuk maju sebagai calon Bupati Indramayu bersama mantan dokter dan birokrat, Ratnawati.

"Walaupun saya santri dan anak petani bisa jadi pemimpin," ujar Muhamad Sholihin, Cabup termiskin pada Pilbup Indramayu 2020. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES