Ekonomi New Normal Life 2020

Meski Pandemi Covid-19, Ridwan Kamil: Ekspor Jabar Masih Tertinggi se Indonesia

Senin, 28 September 2020 - 15:48 | 28.24k
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung. (FOTO: Humas Pemprov Jabar for TIMES Indonesia)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung. (FOTO: Humas Pemprov Jabar for TIMES Indonesia)
FOKUS

New Normal Life 2020

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar mengatakan, ekspor Provinsi Jabar terus membaik di masa pandemi saat ini.

Meski turun sejak Maret hingga Mei 2020, kata Ridwan Kamil, ekspor Jabar naik mulai Juni lalu. Bahkan, dirinya memaparkan ekspor dari wilayah Jabar menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan data BPS periode Januari hingga Agustus 2020, Jabar menyumbang 16,28 persen atau 16,79 miliar dolar Amerika Serikat terhadap ekspor nasional, disusul Jawa Timur sebesar 12,95 persen dan Kalimantan Timur sebesar 8,44 persen. 

"Kenaikannya adalah 14,16 persen di bulan Agustus dibandingkan bulan Juli. Jadi per bulan naik pelan-pelan. Nanti kita lihat September, harusnya ada (kenaikan) dikisaran 40 persen," ucap Ridwan Kamil dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (28/9/2020).

Sesuai data BPS Provinsi Jabar, lanjut Ridwan Kamil, ekspor Jabar pada Juli 2020 sendiri adalah 2,21 miliar dolar Amerika Serikat atau naik 12,48 persen dari Juni. Pemulihan ekonomi di negara tujuan turut membuat pertumbuhan ekspor Jabar terus meningkat.

“Jadi berita baiknya, dari salah satu ukuran ekonomi, jualan dan ekspor kita (Jabar) lagi kencang, menandakan ekonomi bergerak lagi," paparnya.

Meski begitu, orang nomor satu di tanah Pasundan itu tidak memungkiri bahwa UMKM dan belanja di level daerah masih belum maksimal. Namun, hal itu sesuai dengan konsep gas dan rem antara ekonomi dan kesehatan di masa pandemi yang selalu berjalan dinamis dan fluktuatif.

“Kadang-kadang (antara) 50 persen kesehatan dan 50 persen ekonomi, kadang-kadang 70 persen kesehatan seperti sekarang dan 30 persennya ekonomi. Tapi tidak pernah seratus berbanding nol,” ujar Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil).

Sementara itu, berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi Jabar per 27 September 2020, pertumbuhan ekonomi Jabar diproyeksikan membaik pada triwulan III-2020 dan triwulan IV-2020.

Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Jabar yang juga Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pemerintah pusat telah mengubah harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia di antara minus 1,1 persen hingga 0,2 persen dengan asumsi program Pemulihan Ekonomi Nasional berjalan efektif.

“Dan tentu saja hal ini telah mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat terkoreksi menjadi minus 1,51 persen pada triwulan ketiga dan triwulan keempat menjadi kurang lebih minus 2,1 persen untuk skenario optimis. Tentu saja diharapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional terealisasi sesuai target pada pertengahan triwulan ketiga dan keempat,” harapnya.

Setiawan juga menjelaskan bahwa pergerakan mobilitas manusia telah mendekati business as usual, artinya aktivitas atau kegiatan ekonomi masyarakat saat ini mulai kembali seperti biasa. Hal itu turut memengaruhi penambahan kasus Covid-19 di sejumlah pusat perekonomian. 

“Semakin meningkatnya dan membaiknya pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat berhubungan erat dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Pergerakan mobilitas ini berdampak pada penambahan kasus di beberapa daerah pusat aktivitas ekonomi, seperti Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok,” ucap Setiawan.

Selain itu, Setiawan berujar, konsumsi swasta di Jabar pun terus meningkat sehingga diharapkan juga dengan Bantuan Langsung Tunai dan Bantuan Pekerja dapat menahan dan meningkatkan konsumsi di Jabar.

Sambil mendorong upaya Pemulihan Ekonomi Nasional Daerah, ia pun menegaskan bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar terus menggencarkan edukasi dan pengawasan terkait protokol kesehatan di sektor industri. “Kuncinya adalah bagaimana kita mengedukasi dan mengawasi terhadap sektor-sektor ini,” tutup Setiawan didampingi Ridwan Kamil. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES