Peristiwa Daerah

Masih Banyak Menyimpan Rahasia, Ekskavasi Situs Patakan Lamongan akan Berlanjut

Senin, 28 September 2020 - 14:55 | 102.09k
Para pelajar mengabadikan momen kunjungannya ke Situs Patakan. (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
Para pelajar mengabadikan momen kunjungannya ke Situs Patakan. (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Setelah proses ekskavasi tahap 4 Situs Patakan di Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan berakhir pada Sabtu (26/9/2020), Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan berencana akan kembali menggelar ekskavasi lanjutan.

Menurut Kabid Kebudayaan Disparbud Lamongan, Mifta Alamuddin, ekskavasi lanjutan akan dilakukan lantaran masih banyak rahasia yang belum berhasil diungkap pada ekskavasi tahap 4.

Situs-Patakan-2.jpg

"Ke depan akan tetap ada (ekskavasi)," kata Alamuddin, Senin (28/9/2020).

Selain untuk mengungkap rahasia Situs Patakan, ekskavasi lanjutan juga sekaligus untuk menjadikan bangunan yang diyakini peninggalan masa Airlangga itu sebagai destinasi wisata budaya di Lamongan.

"Sudah terlihat kecantikannya, sehingga sayang jika tidak diteruskan untuk dikembangkan dan dilanjutkan. Tapi kita butuh akselerasi anggaran untuk mempercepat ekskavasi agar semakin cantik," ujarnya.

Lebih lanjut Alamuddin mengatakan, Situs Patakan memiliki potensi untuk dijadikan sebuah destinasi wisata. Hal itu terlihat saat proses ekskavasi tahap 4, yang mampu mengundang rasa penasaran berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, santri hingga masyarakat umum pelajar di Kabupaten Lamongan.

Mereka menyempatkan diri untuk datang ke Dusun Montor, Desa Patakan, Kecamatan Sambeng, untuk melihat secara langsung bentuk Situs Patakan.

"Setiap hari selama pelaksanaan ekskavasi ini memang banyak yang datang," kata Alamuddin.

Situs-Patakan-3.jpg

Selain penasaran dengan bentuk bangunan, kata Alamuddin, pelajar maupun mahasiswa juga ingin tahu secara langsung bagaimana berjalannya proses ekskavasi yang dilakukan oleh para arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan tersebut.

"Mungkin kalau melihat dari pemberitaan kan cukup terbatas, jadi mereka datang langsung," tuturnya.

Seperti yang dilakukan oleh para santri dari Pondok Pesantren Karangasem, Kecamatan Paciran, yang datang ke lokasi Situs Patakan dengan didampingi guru pembimbingnya.

"Kami bersama-sama dengan para santri ini sengaja datang ke Situs Candi Patakan ini untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang keberadaan candi ini. Kami harapkan para santri bisa langsung mengeksplorasi dan mengapresiasi keberadaan situs ini," kata Agus Buchori, guru pembimbing Ponpes Karangasem.

Sementara itu, arkeolog BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho juga mengapresiasi apa yang dilakukan oleh para santri dan warga Lamongan yang datang langsung ke lokasi Situs Patakan.

Situs-Patakan-4.jpg

Wicaksono berharap, masyarakat bisa semakin menghargai semua peninggalan sejarah dan belajar sejarah.

"Kami bangga karena banyak masyarakat, terutama pelajar dan mahasiswa, yang datang ke sini untuk melihat langsung proses ekskavasi," katanya.

Seperti diketahui, setelah proses ekskavasi tahap 4, bentuk bangunan Situs Patakan mulai terlihat jelas, detail bangunan seperti relief juga bisa terlihat, meskipun sudah mulai aus dimakan usia.

Ekskavasi tahap 4 juga mampu menjawab menjawab beberapa teka-teki, salah satunya adalah dugaan adanya pintu masuk ke dalam bangunan. Namun pada ekskavasi, dugaan tersebut termentahkan.

Selain itu, beberapa temuan juga mewarnai proses ekskavasi, mulai dari benda-benda kuno hingga penemuan sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian atas bangunan utama Situs Patakan.

Situs Patakan yang berada di Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan tersebut diduga kuat berasal dari abad 10 – 11 Masehi, dan berlangsung hingga masa Majapahit. Hal ini juga dibuktikan dengan ditemukannya fragmen porselen dari Dinasti Song pada abad 10-13 masehi. Selain itu pada tahap 4 ekskavasi juga ditemukan mata uang China dari Dinasti Song dan Dinasti Ming abad 14-17 Masehi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES