Kesehatan

Ini Daftar Perkiraan Harga Vaksin Covid-19

Jumat, 25 September 2020 - 20:01 | 100.66k
Seorang ilmuwan menyiapkan sampel selama penelitian dan pengembangan vaksin melawan virus corona di laboratorium perusahaan bioteknologi BIOCAD di Saint Petersburg, Rusia. (Foto: Anton Vaganov/REUTERS)
Seorang ilmuwan menyiapkan sampel selama penelitian dan pengembangan vaksin melawan virus corona di laboratorium perusahaan bioteknologi BIOCAD di Saint Petersburg, Rusia. (Foto: Anton Vaganov/REUTERS)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Industri farmasi dunia saat ini telah memproduksi vaksin Covid-19. Perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS), China, hingga Eropa, saat ini pun telah melakukan uji klinis ke manusia untuk memastikan efek vaksin Covid-19. Para perusahaan farmasi sudah melakukan uji klinis tahap III atau tahap akhir, sebelum masuk ke fase produksi.

Perusahaan farmasi tersebut antara lain,  perusahaan farmasi asal AS, Moderna Inc, yang berbasis di Cambridge, Massachusetts; Ada juga Pfizer yang berbasis di New York, bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal Jerman yakni BioNTech; Industri farmasi lain yang mengembangkan vaksin corona, adalah AstraZeneca dari Inggris.

Sedangkan, perusahaan farmasi China juga sudah sampai uji klinis tahap III dalam mengembangkan vaksin Covid yakni Sinopharm dan Sinovac. Khusus Sinovac, juga melakukan uji klinis tahap III di Indonesia bekerja sama dengan BUMN farmasi, Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung.

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa uji klinis vaksin corona buatan Sinovac berjalan lancar, maka produksi vaksin Covid-19 oleh Bio Farma sudah bisa dilakukan mulai Februari 2021. Ketua Komite Pelaksana Pemulihan Ekonomi dan Penanganan COVID-19 ini juga menambahkan, Bio Farma sudah meningkatkan kapasitas produksi vaksin, dari 100 juta dosis menjadi 250 juta dosis per tahun.

"Desember ini Biofarma bisa produksi 250 juta per tahun, paling tidak (mencukupi kebutuhan 190 juta orang yang akan divaksin)," kata Erick.

Sementara itu, harga vaksin Covid-19dari Sinovac itu sekitar USD 15 per dosis atau sekitar Rp 220.000. Sementara untuk setiap orang diperlukan dua kali suntikan vaksin atau dua dosis, sehingga kebutuhan per orang sekitar Rp 440.000.

Informasi dari Reuters, menyebutkan bahwa harga vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan Sinopharm Group, jauh lebih mahal dari yang dibuat Sinovac. Chairman Sinopharm, Liu Jingzhen, mengatakan harga vaksin buatannya kelak diprediksi tak lebih dari 1.000 yuan atau sekitar Rp 2,16 juta untuk dua kali suntikan.

"Harganya tidak akan terlalu tinggi. Diperkirakan beberapa ratus yuan untuk satu suntikan, jadi untuk dua dosis harus kurang dari 1.000 yuan," kata Liu kepada Guangming Daily seperti dilansir Reuters.

Berikut harga vaksin corona per dua dosis yang dihimpun TIMES Indonesia dari berbagai sumber

1. Sinovac-Bio Farma USD 30 (Rp 440.000)

2. Sinopharm USD 144 (Rp 2.160.000)

3. Moderna Inc USD 30 (Rp 440.000)

4. Pfizer-BioNTech USD 40 (Rp 590.000)

5. AstraZeneca USD 8 (Rp 118.000)

Selain di Indonesia, vaksin corona buatan Sinovac juga sedang uji klinis di Brasil dan Bangladesh. Sedangkan buatan Sinopharm, sudah diuji klinis di Uni Emirat Arab dan Brasil. Brasil yang merupakan negara dengan kasus virus corona terbanyak kedua di dunia, juga telah mengikat kontrak pembelian vaksin dengan perusahaan asal Amerika Serikat, Janssen.

Selain itu, ada juga perusahaan farmasi swasta yakni PT Kalbe Farma Tbk bekerja sama dengan Genexine dari Korea Selatan. Ada juga vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pemerintah melalui Lembaga Eijkman di bawah Kemenristek Dikti RI.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES