Peristiwa Daerah

Ketua Paguyuban Sebut Tembakau Mahal Hanya Waktu Bupati Pamekasan Sidak

Jumat, 25 September 2020 - 07:56 | 47.01k
Muhammad Munir, Ketua paguyuban tembakau Madura saat berada di salah satu gudang tembakau di Pamekasan. (FOTO: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)
Muhammad Munir, Ketua paguyuban tembakau Madura saat berada di salah satu gudang tembakau di Pamekasan. (FOTO: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAMEKASAN – Paguyuban Petani Tembakau Madura menilai tembakau milik petani mahal satu hari saja, yakni pada saat Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam melakukan sidak ke beberapa gudang di Pamekasan.

Sebelumnya, Bupati Pamekasan melakukan kunjungan ke sejumlah gudang tembakau diantaranya gudang PT Djarum dan PT Aliance One Indonesia. 

Bupati menjelaskan bahwa harga tembakau yang dibeli pihak pabrikan bervariasi. Harga tembakau sawah Rp 32 ribu per kg, tembakau tegal Rp 41 ribu dan tembakau gunung Rp 54 ribu.

"Kalau seperti itu, harganya sudah melebihi yang terendah. Artinya harganya sudah melebihi BEP," ungkap Baddrut Tamam beberapa hari lalu usai sidak di gudang PT Djarum, Rabu (16/9/2020). 

Muhammad Munir, Ketua Paguyuban Petani Tembakau Madura menyampaikan bahwa temuan di bawah, banyak pihak pabrikan yang membeli dibawah BEP. Tembakau milik petani dari pihak gudang ada yang di beli seharga Rp 8 ribu sampai 15 ribu.

"Jadi tembakau hanya mahal pada saat bupati Baddrut Taman sidak ke gudang. Kenyataannya pihak pabrikan banyak yang membeli tembakau di bawah BEP," ungkap Munir, Jumat (25/9/2020). 
 
Sebagai informasi, bahwa break event point (BEP) atau biaya pokok produksi (BPP) tembakau Kabupaten Pamekasan masa tanam 2020 dibagi 3 kelompok. BEP tembakau sawah Rp 32.708. BEP tembakau tengah (Tegal) Rp 41.499. BEP tembakau atas (Gunung) Rp 54.437.

Munir menyampaikan bahwa ada beberapa gudang seperti PT Sadhana Arifnusa yang dulu dikenal dengan sebutan Shampoerna hanya membeli tembakau mitra milik sendiri artinya tidak membeli secara umum seperti gudang yang lain dan itupun jumlahnya sangat sedikit.

"Jadi kalau gudang hanya membeli milik kemitraan maka petani bawah yang rugi. Jadi saya mohon kepada pemerintah untuk mencabut izin gudangya untuk segera bubar dari Madura karna tidak membeli tembakau milik petani," sambungnya.

Munir, juga menyampaikan dirinya mendapat informasi bahwa tim pemantau tembakau di gudang tembakau akan diberhentikan di akhir bulan ini. Menurutnya, ini akan membuat harga tembakau akan semakin murah karena sudah lepas kontrol dari dinas terkait padahal sisa tembakau petani di Pamekasan masih 50 persen. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES