Bertahan dalam Pandemi, Dompet Kulit Asal Jombang Tetap Diminati

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Desa Kedawung, Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang selain terkenal dengan UMKM unggulan tape ketan hijaunya ada salah satu warga yang mengembangkan usaha sebagai pembuat dompet kulit.

Haminatul Mutakiyah (44) mengaku sudah menjalankan usahanya sebagai pembuat kerajinan dari kulit untuk bahan baku pembuatan dompet, tas, ikat pinggang sejak tahun 2000 silam. "Sudah hampir 20 tahun yang lalu pada tahun 2000," katanya.

Dompet hingga tas buatan Mutakiyah sudah terbukti kwalitasnya. Tak hanya diminati dilokal Jombang bahkan luar kota Jombang seperti Surabaya, malang, magetan dan Jakarta.

"Kalau kelebihannya karena terbuat dari kulit sapi dan kulit buaya teksturnya lebih kuat dan tidak gampang sobek. Ini kalau dibakar tidak langsung terbakar tapi masih mengkirut. Kalau dari kulit kambing biasanya terbakar dan gampang sobek," katanya.

Lanjut Mutakiyah, sementara kalau saya sudah ada pengepul sendiri dari jakarta dan Surabaya jadi tidak terlalu kesulitan dalam penjualan. Untuk memenuhi permintakan yang banya saya juga mengambil kulit dari luar daerah seperti Magetan, Malang dan Mojokerto.

"Bahan bakunya ngambil dari luar kota seperti di Magetan, Malang dan Mojokerto untuk kulit sapinya. Kalau untuk kulit buaya sangat jarang makanya harganya mahal," bebernya.

Satu model dompet hasil karnya ia harga Rp 60 ribu untuk model yang paling simpel dan murah hingga harga tertinggi mencapai jutaan rupiah.

Selain sebagai perajin dompet kulit, Mutakiyah juga menjalankan usaha ternak sapi. Sehingga meskipun pandemi, warga Kabupaten Jombang ini tidak terlalu pengaruh dengan kehidupannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement