Kopi TIMES

Jumat Berkah: Ke-Aku-an, Penyebab Kehinaan Hamba

Jumat, 25 September 2020 - 06:15 | 74.17k
Zulfan Syahansyah At-Tijani, Dosen Aswaja Pascasarjana Unira Malang
Zulfan Syahansyah At-Tijani, Dosen Aswaja Pascasarjana Unira Malang

TIMESINDONESIA, JAKARTAPERCAYA serta bangga pada diri sendiri itu bagus. Namun jika terlalu percaya dan membanggakan diri hingga menilai rendah orang lain, maka itu bahaya. Kesombongan, congkak dan tinggi hati berawal dari sikap terlalu membanggakan diri, atau ke-aku-an. Bagaimana hakekat dan bahayanya sikap ke-aku-an, berikut penulis sajikan dalam edisi Jum'at Berkah kali ini.

Ke-aku-an adalah hijab yang menghalangi wusul (sampai)nya seorang hamba pada Rabb-Nya. Sikap ini muncul tatkala kita selalu dan terlalu membanggakan diri dengan kebaikan yang dilakukan. 

Aku sudah melakukan ini. Aku sudah belajar itu. 
Aku sudah bicara begini. 
Dan seterusnya, dan sebagainya.

Hijab ke-aku-an lah yang menyebabkan Iblis tersingkir dari posisinya semula sebagai muqarrabin (hamba yang dekat dengan Allah). Ketika dengan kecongkaannya berkata, sebagaimana Firman-Nya:

{أنا خير منه}

"Aku lebih baik dibandingkan dia (Adam)"

Iblis terjatuh dari kemuliaannya menuju lembah kehinaan, sampai hari kiamat kelak.

Ke-aku-an juga lah yang menjadikan Fir'aun hina di sisi Allah. Saat dia berseru, sebagaimana firman-Nya:

{أنا ربكم الأعلى}

"Aku lah tuhan kalian yang paling tinggi"

Jangan pernah melihat diri lebih baik, hingga menilai orang lain lebih jelek. Tiada satu alasan pun yang pantas untuk melihat diri lebih utama dibandingkan orang lain.

Apa yang mau diandalkan, hingga melihat diri lebih utama dari orang lain?!
Merasa lebih alim?

Memang betul, seseorang bisa beruntung karena ilmunya. Namun sebab ilmu juga, seseorang justru kelak jadi celaka. 

Ilmu itu bisa menjadi "hujjatun lana" (keberuntungan), atau "hujjatun alaina" (kesialan).
Sabda Nabi:

{أول من تسعر بهم النار عالم لم يعمل بعلمه}

"Yang pertama kali masuk neraka adalah orang alim yang tidak mengamalkan ilmunya"
Dia masuk ke neraka sebelum Fir'aun dan Haman.

Apa yang mau diandalkan, hingga melihat diri lebih baik dari orang lain?!
Karena banyak harta?!

Kasian sekali jika itu yang menyebabkan kamu membanggakan dirimu.
Ingat, karena hart, kamu dihisab dua kali; dari mana kamu mendapatkannya, dan kemana kamu keluarkan. 
Sungguh merupakan satu kebodohan teramat sangat jika ada orang yang terlalu membanggakan kotoran dunia, yakni harta.

Apa yang mau diandalkan, hingga melihat diri lebih utama dibandingkan orang lain?!
Karena melakukan amal kebajikan?!
Diterimanya amal kebajikan itu tergantung. Jika ada unsur riya' juga sum'ah, jangan pernah berharap akan diterima.

Lantas apa yang mau diandalkan, hingga melihat diri lebih baik dari orang lain?!

Lebih baik bagimu untuk selalu bersikap khudu' dan tawadu' di hadapan Allah. 
Lihat dalam hatimu, dan berkatalah: "Aku lah hamba-Mu yang sangat hina, wahai Tuhan"

Dan mulai saat ini, menjauhlah dari ke-aku-anmu, menunu pada "Dia lah Dzat Yang Maha Suci". Wallahu a'lam bissawab. Ikuti terus tulisan Jumat Berkah hanya di TIMES Indonesia. (*)

*) Penulis, Zulfan Syahansyah At-Tijani

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menanyangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES