Peristiwa Daerah

Meski di Tengah Pemukiman, DPRD Bondowoso Minta Eskavasi Situs Kerajaan Majapahit

Rabu, 23 September 2020 - 22:39 | 77.55k
Anggota DPRD Bondowoso, bersama Kapolres dan Dandim saat melihat langsung sumur konu, yang di dalamnya juga ada bata peninggalan Majapahit, seperti yang ditemukan oleh Abd Ghani. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Anggota DPRD Bondowoso, bersama Kapolres dan Dandim saat melihat langsung sumur konu, yang di dalamnya juga ada bata peninggalan Majapahit, seperti yang ditemukan oleh Abd Ghani. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Salah seorang warga Dusun Alas Sumur Selatan, Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer Bondowoso, Abd Ghani menemukan bata kuno yang diketahui merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit.

Dari hasil kajian BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Jawa Timur, bahwa bata tersebut merupakan struktur bangunan. Bahkan diduga merupakan sebuah pemukiman kuno.

Peninggalan tersebut, ditemukan di kedalaman sekitar 5 meter. Ketika warga menggali sumur, tepat di samping rumahnya.

Atas temuan itu, DPRD Kabupaten Bondowoso meminta Pemkab untuk melakukan eskavasi terhadap peninggalan zaman klasik tersebut.

Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Sinung Sudrajat mengatakan, temuan peninggalan kerajaan Majapahit itu, merupakan sesuatu yang sangat mengejutkan sekaligus mengembirakan.

"Karena ternyata perkiraan awal, pasca Megalitikum ada sejarah yang terpenggal. Ternyata ada bukti sejarah yang berkesinambungan antara masa megalitikum dengan masa modern. Dengan ditemukannya struktur bata Kerajaan Majapahit," paparnya.

Untuk menegaskan keseriusan DPRD dalam mendorong eskavasi. Pihaknya bersama Ketua DPRD, Kapolres, Dandim dan sejumlah anggota dewan meninjau langsung keadaan situs, Rabu (23/9/2020).

"Insyaallah nanti di Perubahan APBD 2020. Dianggarkan untuk geolistrik dan eskavasi awal. Sekitar Rp 150 juta, menurut teman-teman Kepurbakalaan," paparnya.

Sehingga kata dia, dengan dasar hasil geolistrik dan eskavasi awal, bisa diperkirakan bagaimana bentuk atau struktur lain yang ada di sekitar penemuan itu.

"Karena yang baru ditemukan pagarnya. Otomatis asumsi kita, kalau ada pagar pasti ada sesuatu yang dipagari," jelas Politisi PDI Perjuangan tersebut.

Ia berharap, dari hasil geolistrik dan eskavasi awal, bisa menunjukkan sebuah bangunan yang disakralkan. "Seperti candi dan sebagainya. Paling tidak kalau nanti dikelola, berdampak pada ekonomi masyarakat," harapnya.

Sementara terkait keberadaan situs di tengah pemukiman padat penduduk. Pihaknya tak mempersoalkan, karena terpenting pendekatan kepada masyarakat.

"Serta ada keterlibatan stakeholder, baik dari kecamatan dan pemeritah daerah, untuk melestarikan dan melindungi cagar budaya. Insyaallah bisa. Adapun untuk eskavasi total akan dianggarkan pada Tahun 2021," terangnya.

Berdasarkan data dihimpun, Dusun Alas Sumur Selatan Desa Alas Sumur Kecamatan Pujer Bondowoso, yang menjadi penemuan situs Kerajaan Majapahit itu, berjumlah 77 KK (Kepala Keluarga) dengan rumah saling berdekatan. Sementara tak jauh dari galian, juga ada sumur konu yang didapati bata kuno serupa. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES