Jatah Pupuk Subsidi 2020 Dikurangi Hingga 40 Persen, Ini Penjelasan Bupati Ponorogo

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengatakan alokasi pupuk subsidi untuk wilayah Ponorogo tahun 2020 ini mengalami pemotongan 40 persen dibanding tahun 2019.

Ditemui TIMES Indonesia, Rabu (23/9/2020) Bupati mengungkap bahwa pengurangan alokasi tersebut terjadi untuk semua jenis pupuk bersubsidi. Tahun 2019 jatah pupuk bersubsidi untuk Ponorogo 110 ribu ton dan tahun 2020 ini berkurang menjadi 79 ribu ton.

Ipong menyebutkan penetapan alokasi pupuk bersubsidi untuk Ponorogo tahun 2020 ini sangat jauh dari Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E RDKK) pupuk bersubsidi yang diusulkan.

"Pemotongan alokasi pupuk subsidi ini tidak terjadi di Ponorogo saja, melainkan, juga terjadi di seluruh Indonesia," kata Ipong.

Apabila ini benar-benar diberlakukan, untuk musim tanam bulan Oktober atau November di Ponorogo sudah tidak ada pupuk. "Jadi untuk memenuhi kebutuhan petani terutama saat musim tanam nanti, saya akan menambah anggaran pengadaan pupuk organik cair," sebut bupati Ipong.

Meski anggaran tidak besar dan tidak banyak juga tambahannya sekitar Rp 11 miliar dan hanya bisa membantu 12 hektar petani dengan jatah masing-masing 7-8 liter.

"Lahan kita luasnya 34 ribu hektar, yang 22 ribu hektar sudah mendapat subsidi pupuk dan yang 12 ribu hektar belum dapat, jadi untuk mengurangi beban petani saya bantu dengan pupuk organik cair," jelas Ipong.

Kepada petani yang ada di Ponorogo, bupati Ipong berharap tetap tenang tidak usah terlalu khawatir atau resah atas pengurangan subsidi pupuk dari pemerintah.

"Saat ini saya sedang berupaya meminta tambahan pupuk subsidi kepada Menteri Pertanian dan InsyaAllah berhasil," tandas Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement