Ekonomi

Dongkrak Harga Kol dan Wortel, Begini Upaya Distankan KP Banjarnegara

Rabu, 23 September 2020 - 16:05 | 43.94k
Pedagang memanen kol yang dibelinya dari petani untuk cukupi stok di pasar. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Pedagang memanen kol yang dibelinya dari petani untuk cukupi stok di pasar. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Pandemi Covid-19 diduga menjadi pemicu menurunnya harga kol dan wortel selama hingga tiga bulan terakhir lebih di Banjarnegara.

Akibatnya sejumlah petani besar di wilayah Kalibening, Wanayasa, Pejawaran dan Batur atau Dataran Tinggi Dieng Banjarnegara tak memanen kol-nya guna menghindari kerugian lebih dalam.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Distankan KP Banjarnegara, Erwien Indriatmoko, Rabu (23/9/2020). Salah satu upaya yang dilakukan pihaknya untuk menjaga agar harga kol dan wortel tak jatuh adalah membeli hasil panenan petani dengan harga lebih tinggi.

Hal yang sama juga dilakukan selama ini oleh ibu ibu PKK Kabupaten Banjarnegara dan PKK Kecamatan Pejawaran.

"Bahkan Ny Marwi Budhi Sarwono, istri Bupati Banjarnegara ikut mborong dan petik langsung cabe di kebun petani. Hasilnya kembali dijual melalui bazar sayur di lingkungan Pemkab Banjarnegara," kata Erwin.

Bazar yang digelar di Pusat Kuliner Banjarnegara yang dimotori oleh ibu-ibu PKK Kecamatan Pejawaran bekerja sama dengan Indagkop juga dalam rangka ikut mendongkrak harga sayuran di tingkat petani.

"Intinya, kami berupaya ikut andil dalam mendongkrak harga sayuran di DTD khususnya untuk kol/kubis dan kubis. Walaupun belum ada perbaikan yang signifikan," imbuhnya.

Informasi yang diterima TIMES Indonesia, harga tiga komoditas sayuran yakni kol (kubis), wortel dan waluh jipang di tingkat petani Dataran Tinggi Dieng (DTD) Banjarnegara, Jawa Tengah masih rendah.

Sementara untuk komoditas kentang, masih normal dikisaran Rp 9000-10.000/kg. Harga Kubis masih berkisar Rp 400-500/kg, wortel Rp 1000-1300/kg dan waluh jipang Rp 400/kg.

Padahal harga minimal di tingkat petani seharusnya, kubis Rp 2000/kg, wortel 3000/kg dan waluh jipang diatas Rp 1500/kg.

Sebagai pembanding, pada tahun 2019 lalu, harga komoditas kubis mencapai Rp 5000/kg wortel Rp 6000 - 9000/kg dan kentang Rp 13.000/kg.

Sedang di pasar tradisional saat ini, harga kol sudah mencapai Rp 1.600 - 2000/kg. Wortel Rp 3000/kg dan kentang Rp 10.500. Petani berharap harga sayuran di Kabupaten Banjarnegara kembali normal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES