[CEK FAKTA] Kunyah Dauh Sirih Bisa Atasi Covid-19

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah informasi tentang manfaat mengunyah daun sirih untuk mengatasi Covid-19 beredar melalui pesan berantai di media sosial WhatsApp.  Dalam pesan berantai tersebut, tertuliskan sebuah tips dari dokter Singapura untuk mengunyah daun sirih setiap hari sebagai obat dan antiseptik. 

Berikut pesan berantai yang diterima TIMES Indonesia: 

“Ada sepupu teman positif Corona, diduga kenanya di jakarta mau menuju ke Singapura, urusan kerja…

Nah, dia dirawat di RS Singapura, dan  dia sudah sembuh, skrg sudah di Indonesia, utk skrg masih rehat karantina di Batam..

Selama dia di rumah sakit di Singapura, dia hanya diberi obat vitamin C dan E…   

Trus dokternya menyarankan, di Indonesia kan ada daun sirih, yg mana bekerja sbg antiseptik.. nah, setiap hari ada baiknya konsumsi daun sirih, 1 lembar di pagi hari.. kunyah, dan telan air dr liur kita itu.. klo bisa lama aja ngunyahnya.. ga perlu cepat2..

Daun sirihnya itu, ga boleh dicampur apa2..  murni daun sirih aja..

Virus ini kan bertahan di tenggorakan, nah, daun sirih itu nanti yg membersihkan sbg antiseptik alami..

Jadi pesan dr chat yg ku kirim ini.. mari konsumsi vitamin C dan E.. utk daya tahan tubuh..

Dan daun sirih td sbg antiseptik…

Dicoba yah semoga bermanfaat dan di share ke kerabat, sahabat/teman ”

CEK FAKTA

Berdasarkan hasil penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia, pesan berantai dari  Whatsapp yang menyatakan bahwa untuk mengatasi Covid-19 ialah dengan mengunyah daun sirih dan menelan air liur sisa dari kunyahan tersebut, merupakan informasi hoaks. Sebab tidak ada sumber resmi ataupun hasil riset mengunyah daun sirih dan menelan ari liur sisa kunyahan daun sirih dapat digunakan sebagai bahan antiseptik Covid-19. 

Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Prof. Dr. Arif Sumantri mengatakan daun sirih memang mempunyai fungsi sebagai antiseptik alami. Khususnya untuk membunuh mikrobakteri jahat termasuk virus corona (Covid-19).

"(Masyarakat) bisa memanfaatkan disinfektan alami seperti misalnya daun sirih," ujar Ketua HAKLI Prof. Dr. Arif Sumantri di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.

Sumber: HAKLI: Daun sirih bisa digunakan untuk antiseptik cegah COVID-19 | ANTARA

Dalam berita itu, tidak ditemukan pernyataan Arif Sumantri terkait pemanfaatan daun sirih untuk mencegah virus penyebab Covid-19 di tenggorokan.

Sementara itu, terkait manfaat antiseptik dalam daun sirih untuk tenggorokan juga tidak terdapat dalam situs alodokter.com yang berjudul "Berbagai Manfaat Daun Sirih Merah untuk Kesehatan". Antiseptik dalam daun sirih hanya bisa digunakan sebagai bahan untuk membersihkan tangan.

Sebuah penelitian dilakukan guna mengetahui efek positif dari daun sirih merah bagi kesehatan manusia, salah satunya adalah sebagai antiseptik, khususnya sebagai bahan cuci tangan. Sirih merah digunakan dengan pertimbangan bahwa bahan ini sudah sejak lama digunakan masyarakat sebagai antiseptik, antidiabetes, antikanker, dan untuk menyembuhkan penyakit infeksi.Berdasarkan hasil penelitian, antiseptik dari cairan daun sirih merah ini lebih unggul daripada sabun non-antiseptik dan sabun antiseptik.

Sumber: Berbagai Manfaat Daun Sirih Merah untuk Kesehatan | Alodokter

Sebagai tambahan informasi, dalam artikel timesindonesia.co.id tentang manfaat daun sirih, disebutkan 5 manfaat penggunaan daun sirih dalam pengobatan, di antaranya menghaluskan kulit, mengatasi gatal, mengatasi luka bakar, mengatasi jerawat, dan mencegah bau badan. (Sumber: Manfaat Daun Sirih yang Perlu Anda Ketahui)

KESIMPULAN

Berdasarkan fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa klaim manfaat kunyah daun sirih untuk mengatasi Covid-19 termasuk masuk kategori informasi hoaks. Karena tidak ada data yang valid terkait informasi tersebut. 

Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, manfaat kunyah daun sirih untuk mengatasi Covid-19 merupakan False Context atau Konteks Keliru. False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

----

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement