Cek Fakta Fakta atau Hoaks

[CEK FAKTA] Penusuk Syekh Ali Jaber Dibiayai Megawati dan PKI

Rabu, 23 September 2020 - 14:10 | 66.58k
Sebuah informasi terkait penusukan Syek Ali Jaber yang beredar di media sosial Facebook. (Tangkapan layar TIMES Indonesia)
Sebuah informasi terkait penusukan Syek Ali Jaber yang beredar di media sosial Facebook. (Tangkapan layar TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah informasi terkait penusukan Syek Ali Jaber merupakan bagian dari rencana Megawati beredar di media sosial Facebook. Informasi yang diunggah oleh akun Facebook Aru Saja mengklaim, pelaku penusukan Syekh Ali Jaber mengaku dibiayai Megawati dan PKI. 

Klaim tangkapan layar status akun Facebook Aru Saja tersebut juga dibagikan ulang oleh pemilik akun Facebook Deniek pada Kamis (17/9/2020) dalam Grup Breaking news TV One. Dalam foto tangkapan layar itu, Aru juga menuliskan bahwa penusukan Syek Ali Jaber merupakan bagian dari rencana Megawati yang akan menghabisi para ulama, kyai, ustaz, dan da'i.

Dalam unggahannya, Aru Saja menuliskan narasi:Atas dasar pengakuan si pelaku penusukan syeh ali jaber itu tlh di biyayai oleh megawati dan sekutu nya di PKI di blakang nya terbongkar sudah semua nya ... bahwa megawati berencana untuk menghabisi para alim ulama kiyai ustaz penda'i di Indonesia ini....... kita harus bela ulama untuk memerangi mereka komunis PKI megawati... laknatullah...

Penusuk-Syekh-Ali-Jaber-hoaks-6.jpgSumber: Postingan Facebook

Narasi tersebut juga disertai dengan tangkapan layar video Youtube yang berjudul "[TERKUAK] Ini Tokoh Yang Membiayai Alfin Untuk Menikam Syekh Ali Jaber" yang diunggah Channel Dakwah Islam dan sudah ditonton lebih dari 900 ribu kali.

CEK FAKTA

Menurut penelusuran TIMES Indonesia, Rabu (23/9/2020), tidak ditemukan klaim adanya pengakuan dari pelaku penusukan Syekh Ali Jaber bahwa ia dibiayai oleh Megawati dan PKI merupakan klaim yang keliru. Sebab tidak ada informasi resmi keterkait penusukan Syekh Ali Jaber dengan Megawati dan PKI. 

Menurut penulusuran, gambar dalam tangkapan layar tersebut merupakan video milik kanal Dakwah Islam, yang diunggah pada 14 September 2020 dengan judul “[TERKUAK] Ini Tokoh Yang Membiayai Alfin Untuk Menikam Syeh Ali Jaber”.

Video berdurasi 11 menit 5 detik itu terdiri dari dua segmen. Segmen pertama, dari detik ke-8 hingga menit 2:39, berisi komentar dari seorang pria berbaju dan berserban putih mengenai penusukan Syekh Ali Jaber. Pria itu heran mengapa Syekh Ali Jaber, seorang ulama yang lembut dan kalem, bisa menjadi target pembunuhan. Pria ini pun menyinggung soal PKI.

"Upaya pembunuhan terhadap Syekh Ali Jaber di bulan September ini mengingatkan saya pada peristiwa berdarah pembantaian PKI yang juga terjadi di bulan September. Maka, saran saya, mari kita umat Islam, para pemuda, laskar-laskar, di mana pun antum berada, jaga para ulama kita, para kiai kita, para habib kita, kawal mereka di mana pun mereka berada," kata pria itu.

Kemudian, pada segmen kedua, dari menit 2:39 hingga akhir, menayangkan rekaman dakwah Syeh Ali Jaber. Tidak terdapat pengakuan dari pelaku penusukan Syekh Ali Jaber bahwa ia dibiayai oleh Megawati dan PKI.
Dalam video kedua, dengan thumbnail yang bertuliskan "Akhirnya Komun!s Menyesal!!! Syekh Ali Jaber Murka Tak Terbendung", tidak terdapat pula pengakuan dari pelaku penusukan Syekh Ali Jaber bahwa ia dibiayai oleh Megawati dan PKI.

Penusuk Syekh Ali Jaber hoaks 2Sumber: [ T E R K U A Ķ ] Ini Tokoh Yang Membiayai Alfin Untuk Mènìkàm Syekh Ali Jaber | YouTube

Dalam penelusuran dengan memasukkan kata kunci "pelaku penusukan Syekh Ali Jaber mengaku dibiayai Megawati dan PKI" ke mesin pencarian Google. Tidak ada berita dengan judul semacam itu di situs-situs media kredibel manapun. 

Menurut artikel dari Tempo.co, Kepala Bidang Humas Polda Lampung Zahwani Pandra Arsyad mengatakan pelaku penusukan Syekh Ali Jaber, Alfin Andrian, sudah merencanakan perbuatannya. Pelaku sudah lama ingin melukai Syekh Ali Jaber. Ia menjelaskan bahwa motif pelaku itu merasa terbayangi Syekh Ali Jaber. 

"Beberapa saksi mengatakan saat kegiatan ceramah itu (pelaku) gelisah mendengar suara Syekh Ali Jaber yang membuatnya kemudian bergerak (melakukan penusukan)," kata Pandra saat dihubungi, Rabu 16 September 2020.

Pandra mengatakan pelaku dan korban tidak saling mengenal, namun Alfin kerap mendengarkan ceramah Syekh Ali Jaber di berbagai media. Selama mendengarkan ceramah tersebut, pelaku selalu terbayang ingin melakukan tindakan melukai Syekh Ali Jaber. Saat pelaku mendengar suara Syekh Ali Jaber saat mengisi acara dakwah di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, yang berlokasi di dekat rumahnya, niatan yang sudah lama terpendam muncul kembali.

"Bunyi speaker itu terdengar sampai rumahnya. Ada beberapa saksi yang mengatakan dia (pelaku) di rumah itu gelisah. Masjid Falahuddin ini tidak terlalu jauh dari rumahnya sehingga terusik niatan dia," tuturnya.

Alfin kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan polisi menjeratnya dengan pasal berlapis, yakni Pasal 340 juncto Pasal 53 KUHP subsider Pasal 38 juncto Pasal 53 subsider Pasal 351 ayat 2, dan UU Darurat No. 12 Tahun 1951 Pasal 2 ayat 1.

"Perencanaan percobaan pembunuhan, terhadap seseorang, yang akibat tindakannya melukai orang lain dan menggunakan senjata tajam tanpa izin," kata Pandra.

Penusuk Syekh Ali Jaber hoaks 3Sumber: Polda Lampung: Penusukan Syekh Ali Jaber Terencana | Tempo

Dalam pemberitaan TIMES Indonesia,  Ulama Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat mengisi kajian di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjung Karang, Pusat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020) sore. Syekh Ali Jabber mengalami luka pada bagian atas tangan kanan.

Syekh Ali Jabber mengatakan, peristiwa berawal saat dia baru saja meminta seorang anak untuk maju ke atas panggung.

"Acara baru awal, saya panggil anak 9 tahun untuk tes bacaannya karena itu acara wisuda hafalan Alquran. Ketika selesai, keluarga (anak 9 tahun, red) minta foto. Saat itu, ada seseorang pemuda lari ke atas panggung," kata Syekh Ali Jabber.

Penusuk Syekh Ali Jaber hoaks 4Sumber: Ini Kronologis Penusukan Syekh Ali Jaber | TIMES Indonesia

Hasil penelurusan terkaitpenusukan Syek Ali Jaber merupakan bagian dari rencana Megawati juga mengarah pada informasi hoaks yang telah ditelusuri oleh Mafindo, jaringan CEK Fakta TIMES Indonesia. Dalam hasil penelusurannya, juga ditemukan bahwa informasi ini merupakan informasi hoaks.

Penusuk Syekh Ali Jaber hoaks 5Sumber: [SALAH] “pengakuan si pelaku penusukan syeh ali jaber itu dibiayai oleh megawati dan sekutunya PKI” | Turnbackhoax

KESIMPULAN

Berdasarkan fakta diatas, dapat disimpulkan bahwa klaim pelaku penusukan Syekh Ali Jaber dibiayai Megawati dan PKI di video yang disertakan dalam unggahan akun Facebook Aru Saja itu masuk kategori informasi hoaks.

Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, klaim pelaku penusukan Syekh Ali Jaber dibiayai Megawati dan PKI merupakan Misleading Content atau Konten Menyesatkan. Konten penyesatan ini terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.

----

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Satria Bagus

Fakta atau hoaks?
Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini.

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES