Peristiwa Daerah

Driver Online Gelar Aksi Mogok Makan di Kantor Gojek Semarang

Rabu, 23 September 2020 - 14:02 | 86.73k
Asosiasi Driver Online (ADO) lakukan aksi mogok makan di depan kantor Gojek Semarang, Rabu (23/9/2020). (Foto: Humas ADO for TIMES Indonesia)
Asosiasi Driver Online (ADO) lakukan aksi mogok makan di depan kantor Gojek Semarang, Rabu (23/9/2020). (Foto: Humas ADO for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SEMARANGAsosiasi Driver Online (ADO) Semarang melakukan aksi mogok makan di depan Kantor Gojek Semarang, Jawa Tengah pada hari ini, Rabu (23/9/2020). Hal tersebut lantaran dipicu oleh 17 akun anggota ADO yang masih tersuspend oleh pihak Gojek Indonesia (GI).

Astrid Jovanka, Koordinator ADO Semarang menyampaikan mereka menuntut penjelasan penutupan akun 17 orang driver online. Padahal, menurut Astrid, mereka sangat membutuhkan akun ini untuk mencari rejeki dan memenuhi kebutuhan keluarga dan cicilan lainnya.

Astrid menambahkan jika ADO Semarang melalui perwakilannya sudah pernah berkunjung ke PT GI perwakilan cabang Semarang untuk bisa berbicara secara langsung secara kekeluargaan dan persuasif. Alih-alih mendapatkan jawaban, mereka justru hanya mendapat pernyataan klise dari pihak Gojek, jika semua salah sistem.

"Sitem seperti apa yang di buat PT GI sehingga kami tidak bisa mendapatkan jawaban kenapa akun pribadi kami tidak bisa aktif lagi," kata Astrid.

Untuk itulah pihaknya menggelar aksi mogok makan mulai hari ini hingga tuntutan dikabulkan. Sebelumnya, ADO Semarang juga pernah menggelar aksi protes di Kantor Gojek Semarang pada Agustus tahun lalu. Mereka merespon kebijakan skema tarif dan insentif baru pada driver online.

Dirinya menambahkan jika aksi ini bukan ancaman, akan tetapi bentuk solidaritas dan rasa iba. Bukan hanya terhadap 17 akun rekan yang tergabung di ADO, melainkan juga untuk rekan-rekan yang senasib yang ada di luar sana.

Munculnya akun joki, kata Astrid, berawal dari banyaknya orang yang berlomba-lomba untuk bisa bergabung menjadi mitra dengan keterbatasan pengetahuan akan aturan main yang jelas.

"Akan tetapi seiring berjalannya waktu, banyak sekali akun pribadi yang tersuspend. Akibatnya,  mereka yang menggantungkan hidup dengan menajdi driver online mau tidak mau harus membeli akun lagi dengan menggunakan nama lain (akun joki)," kata Astrid.

Sayangnya, munculnya kebijakan baru dari PT GI mengharuskan mereka para driver online yang menggunakan akun joki secara otomatis akan ter PM. Dengan kata lain akun mereka tidak bisa lagi untuk dipakai Log in ke aplikasi Gojek.

Sementara itu Head Regional Corporate Affairs Gojek Jabar, Jateng & DIY, Arum K. Prasodjo mengatakan, 17 akun joki dinonaktifkan karena untuk melindungi keamanan akun mitra dan menjaga kepercayaan pelanggan. 

"Gojek mewajibkan Mitra untuk menggunakan akun miliknya sendiri. Penggunaan akun milik orang lain (akun joki) tidak diperbolehkan dan merupakan pelanggaran terhadap Tata Tertib Gojek sehingga akun tersebut akan dinonaktifkan," 

Menyikapi aksi mogok makan yang digelar ADO Semarang, pihaknyaa sangat terbuka dan proaktif untuk melakukan komunikasi terhadap aspirasi mitra. Menurutnya, tanpa melakukan demo dan aksi apapun, mitra dapat menyampaikan aspirasinya melalui wadah komunikasi formal. 

Ia meminta aksi protes tidak dilakukan secara berlebihan. Arum melanjutkan jika para mitra yang ingin menyampaikan pendapat dan komplain bisa dilakukan dengan wadah komunikasi yang terdapat di seluruh area operasional Gojek, yaitu melalui Kopdar Mitra Gojek dan berbagai platform komunikasi lainnya.  "Wadah komunikasi tersebut telah digunakan oleh mayoritas mitra driver dan komunitas driver untuk berkomunikasi dan menyampaikan aspirasinya dengan baik dan damai," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES