Peristiwa Nasional

Jakarta Dibayang-Bayangi Banjir, Ini Langkah Gubernur Anies Baswedan

Rabu, 23 September 2020 - 12:09 | 27.00k
Banjir DKI Jakarta. (FOTO: Dok TIMES Indonesia)
Banjir DKI Jakarta. (FOTO: Dok TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Warga DKI Jakarta dihadapkan dengan bencana tahunan yakni banjir seiring hujan yang mulai turun.  Senin (22/9/2020) kemarin misalnya, setidaknya terdapat 63 RT di 5 wilayah kota administrasi terendam banjir. Kemudian, 23 Jalan tergenang di Jakarta Barat dikarenakan air kiriman dari Bendungan Katulampa, Bogor, Jawa Barat tersebut.

Sebelum itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan informasi perkiraan awal musim hujan tahun 2020. Diprediksi bahwa sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk wilayah Jakarta, akan memasuki periode awal musim hujan mulai akhir bulan Oktober-November 2020.

Selama bulan September-Oktober ini, periode peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan masih berlangsung di beberapa wilayah Indonesia, yaitu kondisi hujan tidak merata dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat.

Menurujuk kepada data tahun 2019 lalu, di DKI Jakarta masih ada 54 lokasi yang rawan banjir. Antara lain yakni Jakarta Selatan mencatat lokasi terbanyak dengan 20 titik rawan banjir, disusul Jakarta Utara 13 titik, Jakarta Timur 9 titik, Jakarta Pusat 7 titik, dan Jakarta Barat 3 titik.

Oleh karena itu, Pemrov DKI Jakarta terus menghimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan besar Jakarta datangnya banjir tersebut.

Persiapan Menanggulangi Bencana Banjir

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengeluarkan Ingub Nomor 52 Tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim. Di Ingub itu, Anies minta peringatan dini disiarkan sebelum banjir datang.

"Membangun sistem deteksi dan peringatan dini kebijakan banjir serta sistem penanggulangan bencana banjir yang antisipasif, prediktif, cerdas, dan terpadu," tulis Anies dalam ingub tersebut," tulis Anies seperti dikutip TIMES Indonesia, Rabu (23/9/2020).

Dalam hal penanggulangan banjir, Anies meminta Pemprov DKI memberikan deteksi dan peringatan dini. Peringatan dini harus diberikan selambatnya 1 hari sebelum banjir.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dibantu oleh Dinas Sumber Daya Air, dan Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik menyusun sistem deteksi dan peringatan dini kejadian banjir, yang dapat dimonitor secara daring serta dapat memprediksi dan mengumumkan potensi kebanjiran selambat-lambatnya 1 hari sebelum kejadian, dengan target September 2020," jelasnya.

Selain itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pihaknya juga sudah melakukan persiapan dalam menyambut datangnya musim hujan. Salah satunya dengan mengerahkan seluruh alat berat untuk melakukan pengerukan waduk demi mencegah banjir.

"Jadi kami sudah menyiapkan dan 54 ekskavator beko dan sebagainya yang akan melakukan pengerukan sepanjang hari," katanya Selasa (22/9/2020) kemarin.

Ia berharap pengerukan itu bisa mengurangi dan menjadi terobosan mengurangi banjir Jakarta. Selain mengerahkan alat berat, demi meminimalisir terjadinya banjir, pihaknya juga membuat sodetan.

Tidak hanya itu, sebagai bentuk penanganan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah titik penampungan pengungsi banjir. Titik penampungan disiapkan dua kali lipat lebih banyak. "Dan kami juga sudah menyiapkan titik-titik jumlah penampungan yang jumlahnya dua kali lipat karena ini masa pandemi," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES