Peristiwa Internasional

Jumlah Meninggal Dunia karena Covid-19 di Amerika Serikat Tembus 200 Ribu

Rabu, 23 September 2020 - 09:23 | 33.90k
Seorang keluarga pasien Covid-19 menangis dan dihibur seorang perawat di St. Jude Medical Center di Fullerton , California, Amerika Serikat. (FOTO: AP)
Seorang keluarga pasien Covid-19 menangis dan dihibur seorang perawat di St. Jude Medical Center di Fullerton , California, Amerika Serikat. (FOTO: AP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di Amerika Serikat mencapai 200.000 pada Selasa (22/9/2020), tertinggi di dunia.

"Sungguh tak terduga bahwa kita telah mencapai titik ini," kata peneliti  kesehatan masyarakat Universitas Johns Hopkins, Jennifer Nuzzo, seorang peneliti kesehatan masyarakat Universitas Johns Hopkins,

Meninggal Dunia karena Covid 2

Angka itu telah mencapai ambang batas yang tak terbayangkan, 6 minggu sebelum pemilihan yang bisa saja akan menjadi referendum sebagian tentang penanganan krisis oleh Presiden Donald Trump.

AP melansir, Jumlah korban meninggal dunia itu setara dengan serangan 9/11 setiap hari selama 67 hari. Jumlah itu diperkirakan sama dengan populasi Salt Lake City atau Huntsville, Alabama.

"Jumlah kematian yang benar-benar sangat serius, dalam beberapa hal mencengangkan," kata ahli penyakit menular utama pemerintah, Dr. Anthony Fauci, di CNN.

Jumlah itu diperkirakan juga masih akan terus bertambah. Kematian rata-rata mendekati 770 per hari.

Model yang banyak dikutip dari University of Washington memperkirakan, jumlah korban di AS akan bisa berlipat ganda menjadi 400.000 pada akhir tahun ini ketika  sekolah dan perguruan tinggi dibuka kembali dan cuaca dingin mulai masuk.

Tonggak sejarah yang suram dilaporkan oleh Johns Hopkins, berdasarkan angka yang diberikan oleh otoritas kesehatan negara bagian. Tetapi jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi, karena banyak kematian karena Covid-19 yang disebabkan oleh penyebab lain, terutama sejak awal, sebelum pengujian luas.

Dalam sebuah wawancara hari Selasa dengan sebuah stasiun TV Detroit, Pesiden Donal Trump menyatakan telah melakukan pekerjaan yang "luar biasa" dan "luar biasa" dalam.melawan momok Covid-19 ini.

Dalam pidato yang direkam sebelumnya pada pertemuan virtual Majelis Umum PBB, dia mengecam Beijing atas apa yang disebutnya "virus China" dan menuntut agar dimintai pertanggungjawaban karena telah "melepaskan wabah ini ke dunia." Duta Besar China menolak tuduhan itu sebagai tidak berdasar.

Selama lima bulan, Amerika telah memimpin dunia dalam jumlah infeksi dan kematian yang dikonfirmasi, yakni hampir 6,9 juta hingga Selasa (22/9/2020). Amerika Serikat memang memiliki kurang dari 5% dari populasi dunia tetapi lebih dari 20% kematian yang dilaporkan.

Brasil berada di urutan 2 dengan sekitar 137.000 kematian, diikuti oleh India dengan sekitar 89.000 dan Meksiko dengan sekitar 74.000. Hanya lima negara - Peru, Bolivia, Chili, Spanyol, dan Brasil - yang memiliki peringkat lebih tinggi dalam kematian per kapita Covid-19.

"Semua pemimpin dunia menjalani tes yang sama, dan beberapa berhasil dan beberapa gagal,” kata Dr. Cedric Dark, seorang dokter darurat di Baylor College of Medicine di Houston yang terpukul keras.

"Dalam kasus negara kami, kami gagal total," tambahnya kemudian.

Di seluruh dunia, Covid-19 ini telah menginfeksi lebih dari 31 juta orang dan mendekati 1 juta kematian, dengan lebih dari 965.000 nyawa hilang, menurut hitungan Johns Hopkins, meskipun jumlah sebenarnya diyakini lebih tinggi karena kesenjangan dalam pengujian dan pelaporan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES