Peristiwa Internasional

Rusia Tawarkan Vaksin Covid-19 Gratis kepada Staf PBB

Rabu, 23 September 2020 - 08:53 | 33.27k
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan seorang pekerja medis Rusia ketika memberikan suntikan vaksin virus corona, Sputnik-V eksperimental Rusia di Moskow, Rusia, pada hari Selasa, 15 September 2020. (FOTO:AP)
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan seorang pekerja medis Rusia ketika memberikan suntikan vaksin virus corona, Sputnik-V eksperimental Rusia di Moskow, Rusia, pada hari Selasa, 15 September 2020. (FOTO:AP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Rusia, Vladimir Putin, tawarkan vaksin Covid-19 Sputnik-V gratis kepada Staf PBB di New York dan di seluruh dunia saat berpidato pada Sidang Umum tahun ini yang menandai ulang tahun ke-75 badan tersebut, Selasa (22/9/2020).

Hanya hasil dari studi kecil awal tentang vaksin Rusia yang telah diterbitkan, sempat meningkatkan kekhawatiran beberapa ilmuwan bahwa vaksin tersebut belum siap untuk digunakan secara luas dan memicu meme di seluruh dunia tentang potensi efek samping yang aneh

Vladimir Putin 2

"Siapa pun dari kami bisa menghadapi virus berbahaya ini. Virus ini tidak menghindarkan staf Perserikatan Bangsa-Bangsa, markas besar dan entitas regionalnya," kata Putin dalam pidato virtualnya dari Moskow seperti dilansir AP.

Karena pandemi Covid-19 ini membuat Majelis Umum tahun ini bekerja dari rumah untuk pertama kalinya dalam sejarah.

"Rusia siap menawarkan pekerja PBB bantuan yang diperlukan dan memenuhi syarat. Khususnya kami mengusulkan untuk memasok vaksin kami secara gratis kepada karyawan organisasi dan anak perusahaannya yang menjadi sukarelawan untuk vaksinasi," kata Putin lagi.

Ia juga mengumumkan vaksin tersebut kepada para penggemar bulan dan berkata putrinya sendiri termasuk di antara mereka yang telah mengambilnya.

Putin menyampaikan tawarannya itu hari Selasa sebagai tanggapan atas permintaan yang semakin meluas. "Beberapa rekan dari PBB telah menanyakan tentang ini, dan kami tidak akan tetap acuh tak acuh kepada mereka," ujarnya.

Staf PBB tidak segera menanggapi apakah mereka akan menerima tawaran itu. Juru bicara WHO di Jenewa, Dr. Margaret Harris juga menolak berkomentar.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan di jurnal Lancet, pengembang vaksin Rusia mengatakan, vaksin itu tampaknya aman dan memicu respons antibodi pada semua 40 orang yang diuji pada fase kedua penelitian dalam tiga minggu.

Peserta hanya diikuti selama 42 hari, sampel penelitian kecil, dan tidak ada plasebo atau vaksin kontrol yang digunakan.

Sementara vaksin lain yang juga menjanjikan dalam tes awal sekarang sedang dipelajari lebih jauh pada puluhan ribu orang di beberapa negara, untuk memahami apakah mereka dapat melindungi orang dari infeksi, dan apakah mereka memiliki efek samping yang hanya bisa terjadi setelah melalui uji coba besar.

Hari Senin, media Rusia melaporkan bahwa direktur regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, memuji vaksin tersebut setelah pertemuan dengan Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko di Moskow.

Kantor berita negara bagian Tass mengutip Kluge yang mengatakan bahwa "WHO menghargai upaya Rusia dalam mengembangkan vaksin melawan virus corona, Sputnik V" dan menyebutnya "aman dan efektif."

Pejabat Rusia telah menyatakan Rusia telah menghasilkan vaksin Covid-19 yang efektif dalam skala massal, dan pemerintah berlomba untuk memastikan akses ke vaksin untuk warga mereka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES