Peristiwa Daerah

Ridwan Kamil Prihatin Banjir Bandang Sukabumi

Selasa, 22 September 2020 - 14:55 | 34.68k
Gubernur Jabar Ridwan Kamil prihatin atas musibah banjir bandang Kabupaten Sukabumi. (FOTO: Capture @ridwankamil for TIMES Indonesia)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil prihatin atas musibah banjir bandang Kabupaten Sukabumi. (FOTO: Capture @ridwankamil for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNGBanjir bandang melanda Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/9) sore tak hanya menutup jalan air banjirnya. Lebih dari itu dampaknya ada jembatan ambrol, bangunan jebol, merusakan jembatan di Desa Pasawahan Kecamatan Cicurug, satu unit rumah hanyut dan satu mobil hanyut akibat banjir.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan keprihatinannya akan musibah banjir bandang di Kabupaten Sukabumi. Keprihatinannya itu disampaikan Gubernur Jabar melalui akun twitter @ridwankamil, Selasa (22/9/20).

"Turut prihatin kepada Kab Sukabumi terkait bencana banjir bandang. Dukungan dan bantuan sudah dikirim ke sana via Pak Wagub dan BPBD Jabar," cuit Ridwan Kamil.

Dalam cuitannya Ridwan pun menduga musim penghujan sudah mulai tiba lebih awal, yang tadinya diperkirakan BMKG akhir Oktober.

"Sudah diinstruksikan agar para kepala daerah untuk posisi waspada & menyiapkan beragam rencana antisipasi bencana hidrologis (banjir & longsor) yang terukur. Pemprov Jabar melalui Dinas PU sejak dua minggu lalu sudah memulai program antisipasi banjir. Mudah-mudahan bisa efektif. Aamiin," cuit Kang Emil lagi.

Sementara itu menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bogor, banjir bandang diakibatkan cuaca ekstrim dengan curah hujan sangat lebat di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi. 

FOD BMKG Staklim Bogor, Retno Kartika Ningrum dalam riisnya Selasa (22/9) menyatakan, berdasarkan kondisi musim, pada bulan September memasuki masa transisi. Potensi hujan yang terjadi karena faktor pemanasan pada pagi hingga siang hari, sehingga menyebabkan terbentuknya awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus, yang berpotensi terhadap cuaca ekstrim diantaranya angin kencang pada siang sampai sore hingga menjelang malam hari,.

"Akumulasi curah hujan yang cukup tinggi dari hulu dengan durasi yang cukup lama, berpotensi menyebabkan naiknya luapan air sungai, pada daerah dengan dataran yang cukup rendah. Hal ini berpotensi memicu terjadinya banjir bandang," kata Retno. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES